IHSG Reli 8 Hari Beruntun, Waspada Profit Taking!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 October 2020 08:45
Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Pasca ambruknya koridor lantai 1 di Tower 2 Gedung BEI kemarin (15/1/2018), hari ini aktifitas perdagangan saham kembali berjalan normal
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (14/10/20) berhasil ditutup menghijau 0,85% di level 5.176,09. Dengan demikian, tercatat sudah 8 hari IHSG menguat sejak pekan lalu.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 47 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi sangat jumbo menyentuh Rp 12 triliun.

Pada perdagangan hari ini yang menjadi perhatian adalah catatan dari IMF atau Dana Moneter Internasional.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyampaikan menurut IMF, kebijakan fiskal yang berlebihan tidak cukup dalam menangani dampak virus corona.

Masifnya stimulus fiskal yang dikeluarkan oleh bank sentral dan otoritas keuangan global yang telah mendorong pemotongan suku bunga yang ekstensif, suntikan likuiditas, dan pembelian aset oleh bank sentral untuk membantu menyelamatkan hidup dan mata pencaharian serta mencegah bencana keuangan yang lebih besar.

Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional Gita Gopinath menilai masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan pemulihan yang berkelanjutan. Seperti kolaborasi internasional dan kebijakan agresif yang fokus pada upaya pembatasan kerusakan berkepanjangan.

Sentimen lainnya datang global. Reliance Sekuritas menyebutkan pasar saham Amerika Serikat terkoreksi setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menghilangkan kemungkinan bahwa stimulus akan diluncurkan sebelum pemilu tahun ini dilaksanakan.

Sentimen lainnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menetapkan batas waktu hingga Kamis untuk membahas garis besar kesepakatan perdagangan Uni Eropa.

MNC Sekuritas mengatakan saat ini IHSG memang masih berpeluang menguat untuk menguji resistance (batas atas) 5.187 atau bahkan menutup gap atas yang berada pada range 5.216-5.232.

Namun demikian, tetap diperkirakan penguatan IHSG sudah relatif terbatas dan rentan terkoreksi dalam jangka pendek ke area 5.050-5.100 dan koreksi ideal yang diperkirakan berada pada range 4.970-5.010.

Skenario ini berlaku selama IHSG tidak terkoreksi agresif ke bawah 4.820-4.840, terlebih support krusial yang berada di 4.753, apabila IHSG terkoreksi menembus support-support (batas bawah) tersebut, maka IHSG terkonfirmasi membentuk wave C ke arah 4.500-4.650.

Artha Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi bergerak melemah.

Secara teknikal saat ini stochastic berada di area overbought (jenuh beli) mengindikasikan potensi mengalami koreksi dan profit taking atau aksi ambil untung.

Investor masih akan terus mencermati kelanjutan prospek stimulus dari Amerika Serikat. Di sisi lain, Investor juga akan cenderung wait and see menanti beberapa data perekonomian.

Indeks diprediksi akan bergerak di kisaran support 5.141 dan 5.107 serta resisten di 5.193 dan 5.211.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB RI Nyungsep, IHSG Berkibar! Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular