Erick Amankan Vaksin AstraZeneca, Serok Lagi Saham Farmasi?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 October 2020 07:25
Menteri BUMN Erick Thohir & Menlu Retno Marsudi (Tangkapan Layar)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir & Menlu Retno Marsudi (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten farmasi masih mencatatkan penguatan dalam beberapa bulan terakhir. Emiten farmasi BUMN yang mencatatkan cuan besar yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT Phapros Tbk (PEHA).

Ketiganya adalah anak usaha dari PT Bio Farma (Persero), Holding BUMN Farmasi yang bertanggung jawab dalam vaksin dan distribusi vaksin guna mencegah pandemi Covid-19.

Selain tiga saham BUMN tersebut, saham swasta di bidang farmasi dan jasa pendukung pun memberikan keuntungan signifikan misalnya PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Pyridam Farma Tbk (PFYA), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Data perdagangan BEI mencatat, pada perdagangan Rabu kemarin (14/10), saham KAEF ditutup naik 4,60% di level Rp 3.410/saham, dengan nilai transaksi Rp 501,60 miliar dan volume perdagangan 142,66 juta saham.

Selama 3 bulan terakhir saham KAEF melesat 182% dan 6 bulan terakhir meroket 160,31% dan year to date naik 173%.

Sementara itu, saham INAF ditutup naik 5,21% di level Rp 3.420/saham. Dalam 3 bulan terakhir saham INAF meroket 225%, 6 bulan terakhir naik 218%, serta year to date melesat 294,25%.

Saham PEHA, anak usaha Kimia Farma, pada Rabu kemarin juga ditutup naik 3,16% di level Rp 1.630/saham. Dalam 3 bulan terakhir, saham PEHa naik 38%, 6 bulan melesat 63%, dan year to date naik 52%.

Adapun saham KLBF naik 0,32% di posisi Rp 1.590/saham. Selama 3 bulan terakhir saham KLBF naik 4%, 6 bulan 33%, dan year to date minus 1,85%.

Saham IRRA juga mencatatkan penguatan signifikan terpengaruh rencana perusahaan mengakuisisi perusahaan jarum suntik sekali pajai, Oneject Indonesia. 

Data mencatat saham IRRA ditutup naik tipis 0,62% di level Rp 805/saham. Dalam 3 bulan sahamnya naik 39%, 6 bulan 55%. dan year to date naik 24%.

Di sisi lain saham PYFA naik 13,45% di level Rp 970/saham. Dalam 3 bulan saham naik 54%, 6 bulan 436%, dan year to date 390%.

Sementara itu saham SIDO yang juga produsen jamu Sido Muncul turun 1,90% di posisi Rp 775/saham. Dalam 3 bulan terakhir saham SIDO naik 26%, 6 bulan 32,48% dan year to date naik 22%.

Satu sentimen di pasar saham untuk emiten farmasi ialah kejelasan vaksin. Rabu malam, langsung dari London, Inggris, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menlu Retno Marsudi melakukan konferensi pers virtual berkaitan dengan vaksin.

Pemerintah Indonesia akhirnya berhasil mengamankan tambahan vaksin dari AstraZeneca, perusahaan farmasi dari Inggris. Adapun komitmennya 100 juta dosis vaksin.

"Saya sampaikan bahwa kunjungan kami ke London membuahkan hasil baik. Amankan tambahan vaksin buat Indonesia dari AstraZeneca," kata Retno, Rabu malam waktu Indonesia.

"Kita melakukan pertemuan dengan AstraZeneca dan berjalan dengan baik. Indonesia sampaikan permintaan 100 juta dosis vaksin untuk 2021 dan AstraZeneca menyambut baik permintaan tersebut," tuturnya.

Retno mengharapkan vaksin tersebut akan datang pada semester I-2021 secara bertahap. Menurutnya, AstraZeneca siap membangun kerja sama jangka panjang termasuk kolaborasi dengan Indonesia.

Pada pertemuan tersebut, kedua menteri tersebut juga bertemu dengan CEO CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) untuk membahas peluang kerja sama strategis yang dapat dilakukan keduanya.

Kemudian, Retno mengatakan Bio Farma juga mengadakan due dilligence dengan CEPI yang nantinya akan melebarkan networking kerja sama pengembangan vaksin.

"Bio Farma berencana melakukan kerja sama dengan CEPI. Pengembangan manufacturing vaksin," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan total dana yang dibutuhkan pemerintah untuk pengadaan 260 juta vaksin corona hingga 30 Oktober 2021 nilainya mencapai Rp 45,51 triliun yang diajukan oleh Bio Farma.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap Produksi 2 Miliar Vaksin Covid-19, Siapa AstraZeneca?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular