Rencana Besar Erick Merger 3 Bank BUMN Syariah Terbesar RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 October 2020 12:08
Penandatanganan Akta Jual Beli Holding RS BUMN Tahap II yang diselenggarakan Jumat, 7 Agustus 2020 pagi di Synergy Lounge, Kementerian BUMN. Ist
Foto: Penandatanganan Akta Jual Beli Holding RS BUMN Tahap II yang diselenggarakan Jumat, 7 Agustus 2020 pagi di Synergy Lounge, Kementerian BUMN. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah sebagai pilar baru ekonomi nasional. Salah satu langkahnya adalah dengan membentuk bank syariah terbesar yang pertama di Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan pemerintah sudah merencanakan dengan matang pembentukan bank umum syariah terbesar pertama Indonesia. Potensi pengembangannya dinilai besar dengan dukungan penduduk yang mayoritas muslim.

Keberadaan bank syariah besar, memberikan opsi bagi masyarakat atau dunia usaha yang lebih nyaman menggunakan sistem perbankan syariah.

"Keinginan Indonesia memiliki bank umum syariah nasional terbesar di tahun 2021 merupakan bagian dari upaya dan komitmen pemerintah untuk mengembangkan dan menjadikan ekonomi keuangan syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi nasional," kata Erick dalam siaran persnya, dikutip Rabu (14/10/2020).

Bahkan dengan strategi tersebut, dinilai Indonesia bisa menjadi salah satu pusat keuangan syariah dunia.

Adapun penggabungan bank syariah pelat merah ini baru sampai pada tahap Penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN. Tiga bank yang akan merger dalam CMA tersebut yakni PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri.

"Penandatanganan CMA merupakan awal dari proses bersejarah lahirnya bank umum syariah nasional berkaliber global. Saya optimistis, bank syariah hasil merger nanti akan menjadi energi baru bagi perekonomian Indonesia. Sebelum pandemi, kinerja bank-bank syariah di kuartal II lalu sangat positif. Penggabungan ini akan membuat posisi bank syariah nasional lebih besar dan lebih solid sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia yang bisa merasakan manfaat kehadiran bank syariah nasional itu," lanjut dia.

Usai penandatanganan CMA masih terdapat serangkaian proses dan tahapan sebelum merger berlaku efektif, termasuk di antaranya memperoleh persetujuan dari regulator.

Oleh karena itu, selama proses berjalan, ketiga bank syariah akan tetap menjalankan operasional dan layanan seperti biasa secara optimal, termasuk dana para nasabah yang akan tetap terjaga dengan baik dan dijamin sesuai regulasi.

Tercatat beberapa poin penting telah disepakati ketiga bank Himbara terkait merger ini. Pertama kesepakatan para pemegang saham, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk menggabungkan Bank Syariah Mandiri, BRIsyariah, dan BNI Syariah.

Kedua, seluruh pihak akan mempersiapkan segala sesuatu terkait persiapan penggabungan (merger) untuk mendapatkan surat pernyataan efektif dari OJK paling lambat di tahun 2021.

Ketiga, hal-hal lain terkait ketentuan mengenai bank hasil penggabungan akan dituangkan dalam klausul Rencana Merger. Keempat, komitmen bersama seluruh bank bahwa tidak akan ada PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dalam penggabungan ini.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mega Merger Bank Syariah BUMN, Butuh Suntikan Modal Rp 10T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular