Erick Thohir Sebut Ada Opsi 7 BUMN Karya Merger Jadi 1 Perusahaan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 February 2025 14:27
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara diskusi panel MINDialogue
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara diskusi panel MINDialogue "Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045" di Soehanna Hall, SCBC, Jakarta, Kamis (9/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya akan menata ulang rencana penggabungan perusahaan pelat merah di sektor karya. Pada rencana awal, 7 perusahaan BUMN karya akan digabung menjadi 3 perusahaan.

Namun, kata Erick, tidak menutup kemungkinan berubah dari rencana sebelumnya yaitu, menggabungkan 7 perusahaan BUMN karya menjadi 3 perusahaan bahkan hanya 1 perusahaan saja.

"Nah kalau saya melihat dari 7 ke 3 sampai hari ini masih bisa kalkulasinya baik. Tapi kalau nanti kita lihat 2-3 bulan ini seperti apa, ya bukan tidak mungkin efisiensi merger karya dari 3 bisa saja ke 2 bahkan ke 1, tapi ini masih perlu kajian saya rasa," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR RI Jakarta, Kamis (13/2).

Erick mengaku, proses penggabungan BUMN karya memakan waktu lama, namun dengan adanya UU BUMN yang baru, proses merger dan aksi korporasi lainnya dapat lebih cepat.

"Yang kemarin memakan 2-3 tahun karena proses banyak kementrian mungkin kita proses mergernya bisa lebih cepat kalau memang RUU BUMN itu berlaku," sebutnya.

Sebagai informasi, pembentukan holding BUMN Karya dilakukan agar setiap perusahaan memiliki spesialisasi dan menghindari persaingan di sektor serupa. Dengan demikian kinerja keuangan perusahaan BUMN karya dapat kembali sehat.
Sebelumnya Menteri BUMN ErickThohir mengatakan bahwa Hutama Karya dan Waskita Karya akan berfokus pada proyek jalan tol, non-tol, institusional building, dan juga residential commercial.

Sementara itu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) akan berfokus pada proyek seaport, airport, dan akan tetap masuk di residensial karena masih ada aset-aset yang tertinggal sebelumnya.

Lalu penggabungan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Nindya Karya (Persero) akan berfokus pada proyek pembangunan infrastruktur air, rel, dan juga tentu beberapa konteks lainnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BUMN Dipangkas Jadi 30, Deretan Perusahaan Negara Ini Bakal Merger

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular