
UU Ciptaker Jokowi Bikin Rupiah Catatkan Pekan Sempurna!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (9/10/2020). Dengan demikian, rupiah sukses membukukan pekan yang sempurna dengan penguatan 5 hari beruntun.
Pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengesahkan Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), serta dolar AS yang sedang lesu menjadi pemicu penguatan rupiah di pekan ini.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,17% di Rp 14.660/US$, setelahnya sempat berbalik melemah 0,17% ke Rp 14.710/US$. Setelahnya rupiah kembali menguat 0,07% di Rp 14.675/US$ dan bertahan hingga penutupan perdagangan.
Dengan demikian, sepanjang pekan ini rupiah membukukan 1,05%.
Mayoritas mata uang utama Asia menguat melawan dolar AS pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 15:07 WIB, yuan China yang baru berlaga setelah libur panjang memimpin penguatan sebesar 1,19%. Sementara rupiah meski menguat tetapi berada di posisi paling buncit.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
UU Ciptaker yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Senin sore lalu disambut baik oleh pelaku pasar dalam dan luar negeri karena dianggap bisa memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Rupiah langsung membukukan penguatan 0,54% di hari Selasa.
Saat iklim investasi membaik, maka aliran modal akan masuk ke dalam negeri, yang tentunya akan mendongkrak penguatan rupiah.
Namun, di sisi lain UU Cipta Kerja memicu penolakan yang masif. Buruh melakukan demo dan mogok kerja besar dalam 3 hari hingga Kamis kemarin. Demonstrasi berbagai elemen masyarakat kemarin bahkan memicu kerusuhan di beberapa wilayah.
Hal tersebut membebani rupiah, sehingga membukukan penguatan tipis-tipis melawan dolar AS dalam dalam 3 hari terakhir. Sementara melawan mata uang lainnya, rupiah KO.
Hal tersebut menunjukkan dolar AS memang sedang lesu di pekan ini.