Trump Sebut Ada Stimulus "Ketengan", Bursa Asia Dibuka Hijau!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
08 October 2020 08:41
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada Kamis (6/10/2020) dibuka menguat, mengikuti bursa saham acuan global, Wall Street yang menguat pada perdagangan Rabu (7/10/2020) waktu Amerika Serikat (AS), atau Kamis pagi waktu Indonesia.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,33%, Hang Seng di Hong Kong naik tipis 0,08%, STI Singapura terapresiasi 0,21%, dan KOSPI di Korea Selatan melesat 0,70%.

Dari Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup meroket pada perdagangan Rabu (7/9/2020), menyusul cuitan Presiden AS Donald Trump bahwa dia membuka peluang stimulus terpisah yang lebih kecil di luar yang telah mentok sekarang.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 530,7 poin atau naik 1,9% ke level 28.303,46 menjadi reli harian terbesar sejak pertengahan Juli. Indeks S&P 500 naik 1,7% ke 3.419,45 sedangkan Nasdaq melonjak 1,9% ke 11.364,6.

Dalam cuitannya, Trump menyarankan Kongres untuk menyetujui stimulus bagi maskapai AS, dengan menggunakan uang dari sisa anggaran lebih (SAL) stimulus paket 1 sebelumnya. Saham United Airlines melesat 4%, sedangkan Delta Airlines melompat 3,5%.

Mantan taipan properti itu juga mendesak Kongres menyetujui stimulus senilai US$ 1.200 untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga AS. Pelaku pasar masih menduga-duga apakah ini berarti Trump membatalkan perintahnya kemarin atau hanya bagian dari manuver politik.

"Ini tentu bukan yang pertama kali kita melihat pasar bereaksi terhadap cuitan Trump dan kemungkinan bukan yang terakhir," tutur Chris Larkin, Direktur Pelaksana E-Trade sebagaimana dikutip CNBC International.

Sentimen pasar juga terangkat berkat pernyataan Eli Lily yang mengatakan tengah meminta persetujuan Food and Drug Administration (FDA), untuk meloloskan produk obat Corona. Saham perusahaan farmasi tersebut pun melonjak 3,4%.

Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee/FOMC) akan merilis risalah rapat September, yang mana para bankir bank sentral tersebut memutuskan suku bunga acuan AS (Fed Funds Rate) tak berubah dari level sekarang 0%-0,25%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mayoritas Libur, Beberapa Bursa Asia Hijau Gaes!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular