Trump Sudah Boleh Pulang, Rupiah Menguat 1% Lebih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 October 2020 09:20
Warga menunjukkan uang baru 75.000 Ribu di Gedung BI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga menunjukkan uang baru 75.000 Ribu di Gedung BI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Investor global masih menunjukkan sikap risk-off (mengabaikan risiko) sehingga menguntungkan bagi mata uang Ibu Pertiwi.

Pada Selasa (6/10/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.600 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat tajam 1,28% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,27% di hadapan dolar AS. Dalam lima hari perdagangan terakhir, rupiah hanya melemah satu hari. Selama lima hari tersebut, penguatan rupiah tercatat 0,37% secara point-to-point.

Apresiasi 0,37% masih belum seberapa dibandingkan koreksi rupiah sepanjang kuartal III-2020. Dalam periode Juli-September tahun ini, mata uang Tanah Air anjlok 4,65% dan menjadi yang terlemah di Asia.

Oleh karena itu, rupiah masih punya ruang untuk menguat. Rupiah boleh dikata masih terlalu murah (undervalued) sehingga akan menarik di mata investor.

Selain faktor technical rebound tersebut, penguatan rupiah juga didorong oleh tingginya risk appetite investor global. Ini sidah terlihat di bursa saham New York, di mana dini hari tadi waktu Indonesia indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 1,68%, S&P 500 melesat 1,8%, dan Nasdaq Composite meroket 2,32%.

Pelaku pasar merespons positif kepulangan Presiden AS Donald Trump ke Gedung Putih setelah menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit Walter Reed milik angkatan bersenjata Negeri Adidaya. Trump masih akan menjalani karantina mandiri di Gedung Putih.

Seperti diketahui, Trump dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif mengidap virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) akhir pekan lalu. Kini, bahkan Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany sudah positif terinfeksi virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

"Saya belajar banyak tentang virus corona. Hal yang paling penting jangan biarkan dia mengalahkan Anda. Jangan takut, kita harus mengalahkannya. Kita punya tenaga kesehatan terbaik, obat-obatan terbaik, dan yang sedang dikembangkan. Anda harus mengalahkannya.

"Saya bahkan sudah boleh keluar dari rumah sakit dua hari lalu. Saya merasa lebih baik, bahkan lebih sehat dibandingkan 20 tahun yang lalu. Jadi jangan biarkan dia mendominasi dan mengambil alih hidup Anda. Kita harus kembali bekerja.

"Saya tahu ada risiko, ada bahaya, tetapi itu tidak apa-apa. Sekarang saya merasa lebih baik dan mungkin saya sudah imun, entahlah. Namun intinya jangan biarkan dia (virus corona) mendominasi hidup Anda, keluarlah tetapi tetap berhati-hati. Vaksin akan segera keluar dalam waktu dekat," papar Trump dalam sebuah video berdurasi 1 menit 26 detik yang diunggah di Twitter pada 6 Oktober pukul 06:59 WIB.

Kemudian, investor juga bersemangat saat mendengar kabar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berdialog melalui telepon selama satu jam dengan Ketua House of Representatives Nancy Pelosi untuk membahas paket stimulus fiskal terbaru. "Keduanya membahas berbagai hal termasuk angka dan rencana. Ada kesepakatan mereka akan kembali berdialog esok hari," ungkap Drew Hammill, Juru Bicara Pelosi, seperti dikutup dari Reuters.

Dua berita tersebut berhasil mendongkrak risk appetite investor global. Aset-aset berisiko di negara berkembang kembali jadi buruan, termasuk di Indonesia. Hasilnya, rupiah terus nyaman di jalur hijau.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular