Kondisi Trump Membaik, Bursa Asia Menghijau! Nikkei Melesat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
05 October 2020 17:03
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia pada Senin (5/10/2020) ditutup di zona hijau, setelah kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan membaik.

Tercatat indeks Nikkei Jepang melesat 1,23%, indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 1,32%, indeks STI Singapura terapresiasi 0,85% dan KOSPI di Korea Selatan terpantau terbang 1,29%.

Sedangkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,65% di level 4.958,77.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 355 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 5,7 triliun.

Para pelaku pasar (dan dunia) kembali memperoleh perkembangan yang lebih jelas mengenai kesehatan presiden Negeri Paman Sam. Melalui berbagai cuitan di Twitter, Trump mengungkapkan kondisi kesehatannya yang sepertinya tidak ada penurunan berarti.

Ia bahkan akan dipulangkan hari ini Senin (5/10/2020). Meski sempat diberi deksametason, obat steroid untuk pasien dengan gejala berat, dokter meyakinkan prospek kesehatan pria 74 tahun itu bagus.

"Presiden terus membaik. Seperti penyakit lainnya, sering terjadi pasang surut," kata dokter Trump, dr Sean Conley.

Trump sebelumnya diterbangkan dari Gedung Putih ke pusat medis militer Walter Reed pada Jumat, setelah menderita demam. Ia juga disebut mengalami penurunan tingkat oksigen yang cukup mengkhawatirkan.

Dari data ekonomi, pelaku pasar Eropa bakal memantau rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) versi Markit untuk sektor Jasa kawasan Uni Eropa per September.

Konsensus Tradingeconomics memperkirakan angka PMI tersebut bakal melemah menjadi 47,6 dibandingkan dengan posisi Agustus (50,5). Indeks PMI memakai tolak ukur angka 50. Jika di bawah itu, maka diartikan terjadi kontraksi dan sebaliknya jika di atas itu berarti ada ekspansi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Kompak Hijau Royo-Royo, Hang Seng Paling Top

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular