
Ada Sinyal IHSG Menguat, tapi Investor Was-was Kondisi Trump

bursa Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,39% sepanjang pekan ini ke 4.926,734. Dalam 5 hari perdagangan, IHSG hanya menguat 1 kali pada hari Kamis. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 1,47 triliun.
Kabar mengejutkan datang di perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (2/10/2020), Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump positif terpapar virus corona.
"Malam ini, Ibu negara dan saya dites dan positif Covid-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan kami. Kami akan melewati ini Bersama!" tutur Trump dalam social media Twitternya, Jumat (2/10/2020).
Pengumuman tersebut sontak membuat sentimen pelaku pasar kembali memburuk pada hari Jumat, perkembangan kondisi kesehatan Presiden Trump akan menjadi perhatian utama pelaku pasar pada perdagangan hari ini, Senin (5/1/2020).
Kondisi Presiden Trump yang dirawat di Rumah Sakit Walter Reed dikabarkan sudah mulai membaik, oleh dokter kepresidenan, dr. Sean Conley, Sabtu waktu setempat.
"Saat ini, sata dan tim sangat senang melihat perkembangan kesehatan presiden," kata Conley sebagaimana dilansir CNBC International.
"Pada hari Kamis ia menderita batuk ringan dan hidung mampet serta kelelahan. Sekarang semuanya sudah diatasi dan kondisinya membaik," tambahnya,
Tetapi pernyataan Conley berbeda dengan seorang sumber dari Gedung Putih.
"Kondisi vital presiden dalam 24 jam terakhir sangat mengkhawatirkan, dan 48 jam ke depan menjadi sangat penting dalam hal perawatannya," kata sumber tersebut kepada beberapa wartawan yang sering ikut berpergian dengan Presiden Trump.
"Kita belum berada pada posisi penyembuhan total," kata sumber tersebut sebagaimana dilansir CNBC International.
Meski demikian, sentimen pelaku pasar masih cukup bagus pagi ini, terlihat dari indeks Dow Jones Futures yang menguat, begitu juga dengan bursa utama Asia yang sudah dibuka, sehingga IHSG berpeluang bangkit.
Secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas level 4.867 yang merupakan Fib. Retracement 38,2% pada grafik harian.
Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
Indikator stochastic pada grafik harian kini mendatar tetapi berada di wilayah jenuh jual (oversold).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Sementara itu, indikator Stochastic grafik 1 jam kini mulai keluar dari wilayah overbought.
![]() Foto: Refinitiv |
IHSG kini berada di dekat level 4.930 akan menjadi support terdekat, selama tertahan di bawahnya IHSG berisiko merosot ke menuju 4.900, sebelum menuju kembali level 4.867.
Sementara jika kembali bergerak konsisten di atas 4.930, IHSG berpeluang menguat ke level psikologis 5.000. Penembusan di atas level psikologis akan menambah momentum penguatan menuju 5.075.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Sudah Boleh Pulang dari RS, IHSG Ceria di Awal Pekan