Wow! Airbnb Bakal Incar Duit Rp 44,4 T dari IPO

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
04 October 2020 07:40
FILE PHOTO: The Airbnb logo is seen on a little mini pyramid under the glass Pyramid of the Louvre museum in Paris, France, March 12, 2019. REUTERS/Charles Platiau/File Photo
Foto: Airbnb (REUTERS/Charles Platiau)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan persewaan rumah Airbnb menargetkan mengumpulkan dana sekitar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 44,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$) dalam penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering/ IPO) yang akan datang.

Hal tersebut berdasarkan perkataan dari beberapa orang yang mengetahui masalah ini, seperti dikutip dari CNBC internasional yang dipublikasikan pada Jumat (02/10/2020).

Langkah tersebut merupakan tindakan Airbnb dalam mengambil keuntungan dari pemulihan tajam yang tak terduga dalam bisnisnya setelah pandemi Covid-19 mengguncang industri travel.

Airbnb akan menjadi salah satu perusahaan dengan pasar saham terbesar dan paling diantisipasi pada 2020 yang telah menjadi tahun blockbuster untuk IPO, menampilkan orang-orang seperti label rekaman Warner Music Group, firma analisis data Palantir dan perusahaan gudang data Snowflake.

Airbnb mengatakan pada Agustus bahwa mereka telah mengajukan IPO secara rahasia dengan regulator AS.

Rencana perusahaan saat ini adalah membuat pengarsipannya tersedia untuk umum pada November, setelah Pemilihan Presiden AS dan menargetkan IPO bisa dilaksanakan sekitar bulan Desember, kata sumber tersebut yang meminta anonimitas karena rencana tersebut hanya bersifat internal.

Sumber memperingatkan bahwa pelaksanaan IPO dapat berubah dan kondisi pasar, khususnya volatilitas yang bisa datang dari pemilihan.

Seorang juru bicara Airbnb menolak berkomentar.

Perusahaan diperkirakan dapat mencapai nilai valuasi lebih dari US$ 30 miliar dalam IPO, sumber itu menambahkan. Namun sekali lagi dia mengingatkan ini tergantung pada kondisi pasar.

Ini akan jauh lebih tinggi daripada nilai US$ 18 miliar Airbnb pada April lalu ketika mengumpulkan US$ 2 miliar, utang dari investor. Berdasarkan penilaian terbaru dari pihak independen atas nilai pasar wajar sahamnya, mematok nilainya sekitar US$ 21 miliar.

Dorongan untuk go public dan pertumbuhan potensi valuasinya menggarisbawahi pemulihan dramatis Airbnb dari awal tahun ini ketika mendapatkan pendanaan darurat dari investor dan prospek industri perjalanan tidak pasti.

Sejak itu, Airbnb yang berbasis di San Francisco mendapatkan keuntungan karena para pelancong menghindar dari hotel-hotel besar dan lebih memilih untuk berkendara ke persewaan liburan lokal.

Perusahaan mengatakan pada Juli lalu bahwa pelanggan telah memesan lebih dari 1 juta malam dalam satu hari untuk pertama kalinya sejak 3 Maret.

Saham agen perjalanan online AS, Booking Holdings, yang digunakan beberapa investor Airbnb sebagai proksi pasar publik konservatif untuk sahamnya sendiri, telah pulih lebih dari 35% dalam enam bulan terakhir.

Reuters melaporkan bulan lalu bahwa investor miliarder William Ackman telah mendekati Airbnb tentang go public melalui penggabungan terbalik dengan perusahaan cek kosongnya, tetapi Airbnb memprioritaskan go public melalui IPO tradisional.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Diremehkan, Pendiri Airbnb Ini Kini Berharta Rp 133 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular