Internasional
Airbnb Bakal Go-Public Tahun 2020
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 September 2019 12:14
Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan penyewaan rumah Airbnb berencana go-public di tahun 2020. Langkah ini akan membuat perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan high-profil yang akan melangkah ke bursa tahun depan.
Kabar ini diposting Airbnb di situs webnya pada hari Kamis (19/9/19). Namun, sebagaimana dikutip dari Reuters, Airbnb tidak memberikan rincian tentang bagaimana rencana listing akan dilakukan, meskipun diperkirakan secara direct-listing.
Beberapa start-up telah melakukan listing saham tahun ini, termasuk Uber dan Lyft Inc. Tetapi saham mereka bernasib buruk setelah peluncuran karena investor mulai meragukan profitabilitas ke depannya.
Pemilik WeWork, The We Company, juga telah menunda IPO setelah mendapat tanggapan yang kurang baik dari para investor.
Meskipun demikian, pakar pasar mengatakan Airbnb mungkin menerima sambutan yang lebih hangat dari investor ketika debut. Mengingat keuangannya tampak lebih stabil daripada unicorn internet baru-baru ini yang telah go public.
"Saya pikir ini akan menjadi penerimaan yang sepenuhnya berbeda untuk Airbnb, dengan asumsi bahwa mereka dapat menunjukkan diri sebagai sebuah bisnis yang menguntungkan tanpa harus kehilangan uang untuk pemasaran," kata Kathleen Smith, kepala sekolah di Renaissance Capital, provider penelitian kelembagaan dan IPO ETFs.
Airbnb belum memberikan perincian tentang keuntungan perusahaan pada kuartal kedua 2019. Tetapi sebelumnya, perusahaan mengatakan bahwa laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi terbilang positif untuk tahun 2017 dan 2018.
Pada hari Rabu, perusahaan mengatakan bahwa mereka memperoleh pendapatan lebih dari US$ 1 miliar untuk kuartal kedua 2019 ini.
(sef/sef) Next Article Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T
Kabar ini diposting Airbnb di situs webnya pada hari Kamis (19/9/19). Namun, sebagaimana dikutip dari Reuters, Airbnb tidak memberikan rincian tentang bagaimana rencana listing akan dilakukan, meskipun diperkirakan secara direct-listing.
Beberapa start-up telah melakukan listing saham tahun ini, termasuk Uber dan Lyft Inc. Tetapi saham mereka bernasib buruk setelah peluncuran karena investor mulai meragukan profitabilitas ke depannya.
Pemilik WeWork, The We Company, juga telah menunda IPO setelah mendapat tanggapan yang kurang baik dari para investor.
Meskipun demikian, pakar pasar mengatakan Airbnb mungkin menerima sambutan yang lebih hangat dari investor ketika debut. Mengingat keuangannya tampak lebih stabil daripada unicorn internet baru-baru ini yang telah go public.
"Saya pikir ini akan menjadi penerimaan yang sepenuhnya berbeda untuk Airbnb, dengan asumsi bahwa mereka dapat menunjukkan diri sebagai sebuah bisnis yang menguntungkan tanpa harus kehilangan uang untuk pemasaran," kata Kathleen Smith, kepala sekolah di Renaissance Capital, provider penelitian kelembagaan dan IPO ETFs.
Airbnb belum memberikan perincian tentang keuntungan perusahaan pada kuartal kedua 2019. Tetapi sebelumnya, perusahaan mengatakan bahwa laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi terbilang positif untuk tahun 2017 dan 2018.
Pada hari Rabu, perusahaan mengatakan bahwa mereka memperoleh pendapatan lebih dari US$ 1 miliar untuk kuartal kedua 2019 ini.
(sef/sef) Next Article Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T
Most Popular