Update Bursa Asia: Nikkei Bertahan, STI dan IHSG Sudah Nyerah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 October 2020 11:56
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia sekitar pukul 11:00 WIB bergerak bervariasi, walaupun bursa Asia masih sepi karena negara-negara di kawasan Asia Timur hari ini masih libur nasional, kecuali Jepang.

Pada pukul 11:02 WIB, indeks Nikkei Jepang menguat 0,33% dan indeks STI Singapura terdepresiasi 0,36%.

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:02 WIB terpantau melemah 0,70% ke level 4.935,3. Pada pembukaan hari ini, IHSG dibuka merah tipis 0,02% di level 4.969,24.

Tidak seperti Jepang yang indeks sahamnya masih kuat menahan sentimen negatif yang datang, IHSG dan STI sama-sama terpengaruh akibat sentimen negatif tersebut.

Adapun sentimen negatif yang datang adalah kembali tegangnya negosiasi paket stimulus antar Partai Demokrat dan Partai Republik.

Juru Bicara House of Representative, Nancy Pelosi mengkritisi tawaran stimulus yang diberikan oleh White House yang menyebabkan pudarnya optimisme investor akan paket stimulus yang akan tiba dalam waktu dekat.

"Ini bukan setengah dari kue, tawaran yang mereka berikan hanyalah ujung kue saja, tidak berguna bernegosiasi dengan mereka apabila mereka tidak menginginkan terjadinya kesepakatan," ujar Nancy.

Gedung Putih menawarkan Nancy paket stimulus sebesar US$ 1,6 triliun dari proposal Partai Demokrat yakni sebesar US$ 2,2 triliun.

Tawaran dari Gedung Putih termasuk tambahan 400 US$ per minggu untuk para pengangguran, lebih sedikit dari 600 US$ yang diminta oleh Demokrat.

Paket stimulus ini juga menawarkan bantuan kepada industri maskapai penerbangan untuk mengurangi PHK setelah menurunya tingkat pengunaan pesawat pasca diserang pandemi virus corona (Covid-19).

Maskapai penerbangan raksasa setuju tidak akan melakukan PHK terhadap karyawanya apabila paket stimulus ini cair.

Selain itu, sentimen yang kurang baik lainnya datang dari kawasan Eropa, dimana perkembangan kasus positif akibat pandemi virus Covid-19 di Benua Biru tersebut kembali bertambah.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di Eropa per 1 Oktober mencapai 5.937.969 orang.

Lonjakan kasus Covid-19 membuat pemerintah terpaksa kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing), bahkan sampai memberlakukan kembali karantina wilayah (lockdown).

Terbaru, Kota Madrid kembali menerapkan lockdown yang berarti 3 juta penduduk ibu kota Spanyol tersebut dilarang keluar rumah kecuali untuk urusan yang penting. Restoran dan bar juga wajib tutup lebih awal, dari awalnya pukul 01:00 menjadi pukul 23:00.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Sepi: Hang Seng & Shanghai Libur, Tokyo Disuspensi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular