Bursa Asia Sepi: Hang Seng & Shanghai Libur, Tokyo Disuspensi

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
01 October 2020 09:01
A panel outside the Hong Kong Exchanges displays top active securities during morning trading in Hong Kong, China October 11, 2018.  REUTERS/Bobby Yip
Foto: Ilustrasi Bursa Hong Kong (REUTERS/Bobby Yip)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek di Hong Kong, China, dan Korea Selatan pada hari ini, Kamis (1/10/2020) tidak dibuka karena sedang libur hari nasional 1 Oktober. Hal ini membuat bursa saham Asia hanya dibuka di beberapa negara saja.

Tercatat indeks Negeri Singa, Straits Times Indeks (STI) dibuka menguat 0,57% ke level 2.480,70.

Sedangkan di Jepang, perdagangan di Bursa Efek Tokyo terpaksa dihentikan lantaran adanya kendala teknis, sehingga indeks Nikkei Jepang belum dibuka hingga saat ini.

Masalah yang terjadi ini mengurangi sentimen pasar setelah pada perdagangan saham di Amerika Serikat tadi malam ditutup menguat.

"Ini sangat bermasalah - ketika hal-hal seperti ini terjadi, kepercayaan investor di pasar Jepang terpengaruh," kata Ryuta Otsuka, ahli strategi di Toyo Securities Co.

"Ini nantinya bisa membebani saham Jepang," tegasnya, dikutip Bloomberg.

Namun perdagangan derivatif di Bursa Osaka, yang tampaknya tidak terpengaruh oleh masalah sistem. Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average naik 0,3% di Osaka pada 10:06 waktu setempat.

Di kawasan Asia, data ekonomi yang dirilis hari ini adalah data purchasing manager' index (PMI) manufaktur Jepang, dimana indeks PMI pada September di Negara Matahari terbit tersebut naik 0,4 poin ke level 47,7 dari Agustus di level 47,3.  

Beralih ke bursa efek acuan dunia Negeri Paman Sam, Wall Street ditutup terbang pada penutupan dini hari tadi (10/1/20).

Tercatat indeks Dow Jones terapresiasi 1,20%, S&P 200 naik 0,82%, sedangkan Nasdaq melesat 0,74% setelah keyakinan para investor kembali muncul akan harapan stimulus yang sedang dinegosiasikan sebesar US$ 2,2 triliun.

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steve Mnuchin kembali mengulas pembahasan paket stimulus meskipun dirinya memang mengakui belum terdapat titik temu dengan juru bicara House of Representative, Nancy Pelosi mengenai paket stimulus tersebut.

Sebelum melanjutkan negosiasinya dengan Pelosi, sang Menteri Keuangan berujar pada CNBC International bahwa dirinya juga berharap untuk meluruskan jalan stimulus tersebut.

"Saya bilang kita akan mencoba lagi lebih serius untuk menyelesaikan ini dan saya pikir ada harapan bahwa kita bisa menuntaskannya... ada alasan untuk berkompromi di sini," ujar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam forum yang digelar CNBC International.

Berita ini berhasil membuat para investor optimis terhadap saham-saham yang tentunya berkaitan dengan pemulihan ekonomi seperti saham sektor maskapai penerbangan juga menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak parah oleh pandemi.

Dengan disetujuinya anggaran paket bantuan sebesar 2,4 juta US$ ini akan memberikan bantuan subsidi pengangguran, suntukan dana langsung ke rumah tangga, hutang kepada bisnis-bisnis kecil, dan bantuan terhadap sektor penerbangan yang terpukul parah pasca diserang pandemi Covid-19.

Saham-saham perbankan besar sendiri melesat karena optimisme akan terjadinya deal dalam waktu dekat. Citigroup melesat 1% sedangkan sektor maskapai penerbangan serta sektor turisme juga sumringah. United Airlines berhasil naik 0,5% sedangkan Norwegian Cruise terbang 3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fed Mau Mengumumkan Suku Bunga, Bursa Asia Galau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular