
1 Juta Orang Meninggal Gegara Covid-19, Harga Minyak Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif diperdagangkan drop pada Rabu (30/9/2020) pagi. Pasar masih terus mencemaskan isu pemulihan ekonomi dan permintaan minyak di tengah terus merebaknya pandemi Covid-19.
Pada 09.35 WIB, harga minyak berjangka acuan global Brent turun 0,44% ke US$ 40,85/barel, di saat yang sama harga minyak berjangka acuan Negeri Paman Sam yakni West Texas Intermediate (WTI) drop 0,53% ke US$ 39,08/barel.
Semalam harga minyak mentah acuan tersebut turun lebih dari 3% ketika kasus kematian akibat Covid-19 global tembus angka 1 juta. Angka penderita Covid-19 di dunia sudah lebih dari 33 juta orang sampai hari ini.
"Penting untuk diingat bahwa pergerakan ke sisi negatif berpotensi menjadi super besar, mengingat meningkatnya kasus virus corona dan peningkatan pasokan minyak di seluruh dunia," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York, melansir Reuters.
Banyak pihak yang memperkirakan pemulihan permintaan minyak masih akan lemah dalam beberapa bulan ke depan, sehingga pergerakan harga minyak berpotensi cenderung tertekan.
Faktor yang sangat membebani pasar adalah terus tertekannya permintaan bahan bakar jet. Saat wabah Covid-19 merebak angka penerbangan turun drastis begitu juga mobilitas publik secara umum.
Hal ini membuat industri minyak global baik di sektor hulu maupun hilir mengalami tekanan finansial yang hebat. Kilang minyak telah mencoba menemukan cara untuk memadukan produk mereka tetapi kelebihan pasokan tetap ada dan beberapa pabrik terpaksa ditutup.
Reuters melaporkan, Marathon Petroleum Corp yang merupakan penyulingan minyak terbesar di Amerika Serikat mulai memberlakukan PHK pada hari Selasa, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Ada kemungkinan Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) tak akan meningkatkan produksi minyaknya tahun depan untuk mengatasi adanya penurunan permintaan yang berpotensi masih berlanjut seiring dengan pandemi Covid-19 yang belum bisa dijinakkan.
Semalam, data industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS drop 0,86 juta barel. Hal ini berbeda dari ekspektasi pasar yang memperkirakan persediaan emas hitam Paman Sam bakal naik 1,4 juta barel.
Hari ini data resmi pemerintah akan dirilis oleh EIA. Selain data stok minyak AS, pasar juga fokus mencermati keberlangsungan debat antara dua calon presiden AS yakni Donald Trump dan Joe Biden.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Turut Terguncang