
Trump-Biden "Adu Mulut", Saatnya Rupiah Menguat Tajam NIh!

valasJakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,03% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.845/US$ pada perdagangan Selasa kemarin. Rupiah sebenarnya bisa menguat lebih tajam jika melihat pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF).
Indeks dolar AS kembali melemah Selasa kemarin, itu artinya, pelemahan rupiah terjadi akibat faktor dari dalam negeri. Ada kemungkinan permintaan valuta asing (valas) di dalam negeri sedang mengalami peningkatan di penghujung kuartal III-2020 untuk kebutuhan korporasi, sehingga nilai tukar rupiah jadi lesu.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (30/9/2020), indeks dolar AS kembali melemah saat debat pertama calon presiden Amerika Serikat (AS) antara petahana Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat.
Debat akan dilakukan Selasa (29/9/2020) pukul 21.00 malam waktu setempat atau sekitar Rabu (30/9/2020) pagi pukul 8.00 WIB.
Setidaknya ada enam topik bahasan, mulai dari rekam jejak kedua kandidat, posisi Hakim Agung AS, pandemi corona (Covid-19), kesetaraan ras, perbaikan ekonomi, dan integritas pemilu di masyarakat.
Namun dikutip dari CNBC International, setidaknya ada tiga isu penting yang disoroti pemilih. Yakni pandemi, kesetaraan ras, dan perbaikan ekonomi.
Dalam 2 hari terakhir indeks dolar AS melemah dengan total persentase 0,79%, sementara pagi ini melemah 0,04%, yang bisa menjadi kesempatan bagi rupiah untuk kembali menguat.
Secara teknikal, belum ada perubahan level yang harus diperhatikan mengingat rupiah melemah tipis kemarin. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih berada di atas US$ 14.730/US$, yang menjadi kunci pergerakan.
Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).
![]() Foto: Refinitiv |
Selama tertahan di atasnya, rupiah cenderung akan melemah untuk jangka panjang. Tetapi kabar baiknya, pergerakan rupiah sepanjang pekan lalu membentuk pola Double Top. Pola ini menjadi sinyal pembalikan arah, artinya rupiah memiliki peluang menguat.
Support terdekat berada di kisaran Rp 14.820/US$, penembusan di bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp 14.780/US$, sebelum menuju Rp 14.730/US$ yang menjadi support kuat untuk minggu ini.
Kemampuan menembus support tersebut akan membawa rupiah menguat lebih jauh ke Rp 14.590/US$ di pekan ini.
Sementara resisten berada di level 14.870/US$, jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.930/US$ hingga Rp 14.950/US$.
Rupiah berisiko melemah ke Rp 15.000/US$ di pekan ini jika Rp 14.950/US$ juga ditembus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
