Raksasa Internet China Angkat Kaki dari Wall Street, Ada Apa?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 September 2020 15:47
FILE PHOTO: Icons of WeChat and Weibo apps are seen on a smartphone in this picture illustration taken December 5, 2013. REUTERS/Petar Kujundzic/Illustration/File Photo
Foto: Ilustrasi Logo aplikasi WeChat dan Weibo di Layar Smartphone. (Reuters/Petar Kujundzic)/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa internet China Sina Corp berencana untuk menghentikan perdagangan sahamnya (delisting) dari bursa Amerika Serikat (AS) dan menjadi perusahaan tertutup (go private). Keputusan itu diambil di tengah panasnya hubungan antara AS-China saat ini.

Sina Corp merupakan induk dari platform sosial media Weibo, Twitter versi China. Perusahaan masuk ke dalam jajaran saham teknologi di indeks Nasdaq pada 2000.

Menurut laporan, Sina akan berhenti berdagang di Nasdaq setelah dewan menyetujui merger perusahaan dengan grup yang dijalankan oleh kepala eksekutifnya, New Wave MMXV Ltd. Kesepakatan merger itu akan membuat perusahaan memiliki valuasi sebesar US$ 2,59 miliar atau sekitar RP 36,2 triliun. Itu karena New Wave akan membayar US$ 43,30 per saham, naik dari US$ 41 yang ditawarkan pada bulan Juni.

New Wave MMXV Ltd. Merupakan perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Cayman. Perusahaan dikendalikan oleh CEO Sina, Charles Chao, menurut pernyataan yang diposting Senin (28/9/2020).

"Merger diharapkan ditutup pada kuartal pertama 2021," kata perusahaan itu.

Penarikan saham dari bursa AS dilakukan Sina Corp setelah sejumlah perusahaan China lainnya juga melakukan hal tersebut. Penarikan dari bursa dilakukan karena hubungan AS-China terus memburuk setelah terlibat berbagai perselisihan, mulai dari soal teknologi sampai soal Hong Kong dan virus corona (Covid-19).

Akibat perselisihan itu, AS juga sebelumnya mengabarkan sedang mempertimbangkan rencana untuk memberlakukan aturan yang lebih ketat pada perusahaan yang sahamnya terdaftar di negara itu. Langkah ketat itu termasuk memberi akses pada akuntan AS untuk melakukan audit pada perusahaan, sebagaimana dilaporkan AFP, Selasa.


(sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Heru Hidayat, TRAM dan SMRU Berpotensi Didepak BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular