RI Mau Bikin SWF, Begini Contoh Praktik di Banyak Negara

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
29 September 2020 13:32
[DALAM] Rupiah Sentuh 30.000
Foto: Arie Pratama

Dalam sebuah working paper Dana Moneter Internasional (IMF) yang bertajuk Sovereign Wealth Funds: Aspects of Governance Structures and Investment Management dan dipublikasikan 2013 silam, secara umum suatu negara membentuk SWF dengan lima model untuk mencapai tujuan yang berbeda.

Model pertama bertujuan untuk membentuk dana investasi yang bisa menjadi stabilizer. Hal ini dilakukan agar anggaran pemerintah dapat terproteksi dari shock eksternal karena volatilitas harga komoditas misalnya.

Tipe SWF ini bakal mengalokasikan dananya ke aset-aset yang sangat likuid seperti instrumen investasi surat utang pemerintah sesuai dengan kebutuhan anggaran pemerintah. Beberapa negara yang menerapkan model ini antara lain Timor Leste, Iran dan Rusia.

Ada juga model yang berfungsi sebagai saving fund. SWF ini dibentuk agar tercipta kesejahteraan di masyarakat luas. Selain itu model tipe ini juga digunakan untuk transformasi serta diversifikasi perekonomiannya. Negara yang mengikuti model ini adalah UEA dengan Abu Dhabi Investment Authority-nya.

SWF tipe saving fund cenderung memiliki profil risiko yang lebih tinggi sehingga bisa mengalokasikan dananya ke aset-aset seperti ekuitas atau bahkan investasi jenis lainnnya. 

Model development fund sedikit berbeda dengan dua tipe yang sudah dijelaskan. Model tipe ini diterapkan di negara seperti India yang membutuhkan pendanaan untuk pembangunan infrastrukturnya. 

Kategori keempat ada SWF untuk dana pensiun. Seperti namanya, dana investasi ini dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan suatu negara dalam hal kewajiban memberikan jaminan pensiun bagi masyarakatnya. Model ini diterapkan di Australia, Irlandia dan Selandia Baru. 

Terakhir ada dana cadangan investasi. Biasanya model ini menggunakan cadangan devisanya untuk diputar lagi dan dialokasikan ke aset-aset seperti saham. Beberapa negara yang mengikuti model ini antara lain China, Singapura dan juga Korea Selatan.

Kebutuhan setiap negara untuk membentuk SWF memang berbeda-beda dan bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu. Jadi tidak saklek dan rigid. Masih terkait laporan IMF, beberapa negara bahkan memadukan tujuan investasinya dalam SWF. 

Contohnya untuk negara-negara yang kaya akan sumber daya, tujuan pembentukan SWF adalah untuk stabilisasi dan tabungan (Azerbaijan, Botswana, Trinidad & Tobago), serta untuk tabungan dan cadangan pensiun (Australia). 

Bahkan ada yang tujuannya untuk tiga hal sekaligus seperti Kazakhstan yang digunakan untuk stabilisasi, tabungan dan pembangunan nasional. Untuk Indonesia sendiri tujuannya adalah untuk stabilisasi dan tabungan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Namun masih banyak hal yang harus diperhatikan oleh Indonesia dalam hal pembentukan SWF ini mengingat pendanaannya tidak murni dari kantong sendiri. SWF haruslah murni dan terbebas dari interfensi politis atau conflict of interest tertentu.

SWF juga harus dibentuk dengan kerangka aturan yang kuat, model dan tata kelola, mandat yang jelas serta manajemen yang profesional. Selain itu strategi alokasi asetnya juga harus dipertimbangkan dengan matang sesuai kebutuhan dan meminimalkan adanya risiko yang tak diinginkan seperti korupsi. 

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular