
Efek Covid-19, BUMN Ditarget Setor Dividen Rp 26,1 T di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditargetkan untuk bisa menyetorkan dividen senilai Rp 26,1 triliun. Jumlah tersebut turun dibandingkan dividen yang disetor BUMN saat kondisi normal, karena kinerja BUMN terdampak pandemi Covid-19.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pandemi Covid-19 menghantam kinerja mayoritas BUMN.
"Tahun 2021 dividen kita karena Corona ini memang menghantam semua sehingga terjadi penurunan. Ditargetkan oleh Kementerian Keuangan itu Rp 26,1 triliun," kata Arya dalam video yang diunggah dalam akun Matangasa Institute, dikutip Selasa (29/9/2020).
Dari nilai tersebut, BUMN perbankan ditargetkan akan dapat menyetorkan dividen senilai Rp 11,9 triliun. Sedangkan sisanya Rp 14,2 triliun akan disumbangkan oleh BUMN lainnya.
Dalam data yang dipresentasikan Arya, tahun ini BUMN diproyeksikan bisa memberikan dividen senilai Rp 43 triliun. Namun akibat pandemi Covid-19, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan paling banyak tahun ini hanya bisa menyetorkan seperempat dari target tersebut.
"Dengan kondisi BUMN sekarang 90% terpukul yang tadnya kita bisa dividen Rp 40 triliunan, mungkin tahun ini hanya 25%. Tapi kita upayakan lebih baik lah," kata Erick beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk realisasi pada 2019, dividen yang berhasil disetorkan ke negara nilainya mencapai Rp 37,7 triliun dimana senilai Rp 18,4 triliun disumbangkan oleh BUMN perbankan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Andalkan Dividen, Erick Thohir Tak Mau Lagi Terima APBN