Mulai Tekor, Susahnya Cari Cuan Emas Antam & Pegadaian

Tri Putra, CNBC Indonesia
28 September 2020 08:05
Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia masih terus melanjutkan pelemahannya. Penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia membuat emas ditinggalkan investor, dan mengalihkan dananya ke instrumen safe haven tersebut. 

Pagi ini, berdasarkan data investing.com harga emas masih terkoreksi tipis 0,09% ke level 1.864/troy ounce (oz). Harga emas ini berada di dekat level terendah selama dua bulan terakhir, karena investor mencari perlindungan dalam dolar dari meningkatnya kasus virus korona dan ketidakpastian atas stimulus AS berikutnya untuk membantu perekonomian.

Ketidakpastian stimulus AS ini mendorong investor beralih ke dolar.  "Partai Republik dan Demokrat berada di halaman yang sama tentang menempatkan beberapa stimulus tetapi mereka tidak dapat memutuskan jumlah dan ketidakpastian yang mendorong investor terhadap dolar," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Harga emas dunia di pasar spot mengutip data Refinitiv pada perdagangan minggu ini anjlok parah sebesar 4,95% ke level US$ 1.865,71/troy ons kembali anjlok dari level psikologisnya US$ 1.900/troy ons. 

Koreski emas pekan lalu disebabkan perubahan outlook suku bunga dan penguatan dolar AS dipicu oleh pernyataan Charles Evans, Presiden The Fed Chicago. Berbicara lewat daring di acara Official Monetary dan Financial Institution Forum, Evans mengatakan ekonomi AS berisiko dalam jangka panjang, mengalami pemulihan yang lambat, dan tidak bisa langsung keluar dari resesi tanpa bantuan stimulus fiskal.

Evans juga melihat open-ended program pembelian aset The Fed (quantitative easing/QE) mampu menyediakan bagian penting untuk pemulihan ekonomi.

"Pernyataan Evans sangat hawkish. Ia menyebutkan QE dan menaikkan suku bunga sebelum target inflasi tercapai. Hal tersebut mengejutkan pasar," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda New York, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (22/9/2020).

"Segera setelah kita berhasil mengatasi virus corona, anda akan melihat ekspektasi kenaikan suku bunga meningkat, dan seharusnya membuat dolar terus menguat," tambahnya.

Evans bukan merupakan anggota komite pembuat kebijakan moneter (Federal Open Market Committee/FOMC) di tahun ini, sehingga ia tak memiliki suara dalam memutuskan suku bunga. Tetapi pada tahun depan ia akan menjadi anggota FOMC, sehingga pasar melihat ada kemungkinan suku bunga akan naik sebelum 2023.

Ketika suku bunga dinaikkan, maka era penguatan emas bisa jadi akan berakhir, sebab suku bunga rendah serta kebijakan moneter ultra longgar merupakan bahan bakar utama emas untuk terbang tinggi. Apalagi, dolar AS juga akan menguat seandainya suku bunga dinaikkan.

Diketahui emas sendiri merupakan komoditas yang diperdagangkan dalam satuan dollar AS sehingga apabila mata uang Paman Sam berhasil menguat maka emas akan cenderung terdepresiasi. Dollar Index yang mengukur seberapa kuat mata uang Paman Sam melawan kumpulan mata uang lain sendiri selama sepekan ini berhasil terbang 1,82%.

Sementara itu, harga emas Antam sepekan ini anjlok mengekor harga emas di pasar spot yang disponsori oleh bullion yang dikeroyok berbagai sentimen negatif seperti outlook suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed, dan penguatan dolar AS.

Meskipun anjlok, penurunan harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selama sepekan ini lebih baik ketimbang depresiasi harga emas di pasar spot. Harga emas Antam selama sepekan terpaksa anjlok sebesar Rp 18.000 atau 1,75% menjadi Rp 1.006.000/gram pada Sabtu (26/9/2020).

Sedangkan harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan minggu ini harus terdepresiasi parah sebesar 4,95% ke level 1.941,50/troy ons mengacu pada data Refinitiv.

Sementara pada perdagangan hari ini, Sabtu (12/9/2020) harga emas Antam turun Rp 3.000/gram ke posisi Rp 1.006.000/gram dari posisi harga hari Jumat.

Sementara untuk harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram hari ini yang lumrah dijadikan acuan transaksi secara umum berada di posisi Rp 94,81 juta.

Nasib serupa juga dialami oleh harga emas batangan yang dijual di Pegadaian hari ini, Sabtu (26/9/2020) yang terkoreksi sejak awal pekan. Hal ini seiring dengan harga emas dunia dan emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut emas Antam yang ikut turun.

Pegadaian juga menjual 3 jenis emas Antam tetapi memang harganya berbeda-beda dengan emas Antam yang dijual di situs logammulia.com.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular