Gaji 2 Bulan-THR Staf Belum Dibayar, Ini Langkah Jungle Land

tahir saleh, CNBC Indonesia
28 September 2020 09:39
Dok.The Jungle Land Waterpark
Foto: Dok.The Jungle Land

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen pengelola The Jungle Waterpark Bogor dan Jungle Adventure Theme Park Sentul, yakni PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) mengakui belum melakukan pembayaran gaji karyawan periode Februari dan Maret 2020.

Selain itu, kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19 membuat pembayaran THR (tunjangan hari raya) 2020 juga tertunda.

Nuzirman Nurdin, Chief Investor Relations and Corporate Affairs Officer Graha Andrasentra Propertindo, menjelaskan jumlah karyawan yang terdampak pandemi dengan status lainnya berjumlah 762 orang per 31 Agustus 2020.

"Sebanyak 410 orang di antaranya dari PT JLA, di mana gaji Februari 2020 (total kurang bayar 38%) dan Maret 2020 (100%) belum terbayarkan pada saat JLA ditutup operasinya karena dampak pandemic Covid-19 dan pemberlakuan PSBB di wilayah Jabodetabek,'' katanya dalam email kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (28/9/2020).

Terkait dengan informasi THR (tunjangan hari raya) yang belum dibayar, dia menjelaskan THR yang belum terbayar adalah THR Tahun 2020 yang semestinya dibayarkan Mei 2020.

Adapun THR Tahun 2019 dan tahun-tahun sebelumnya telah dibayar lunas.

Dia menjelaskan, mengacu pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2020 di Perusahaan dalam masa PandemiCorona Virus Disease 2019 (Covid-19), bahwa perusahaan yang tidak mampu membayar THR Tahun 2020 sama sekali pada waktu yang ditentukan karena terdampak pandemic Covid-19, maka pembayaran THR diperkenankan ditunda maksimal sampai dengan akhir Tahun 2020 (SE Menaker No. M/6/HI.00.01/V/2020).

Menurut dia, dengan diberlakukannya ketentuan tentang BPJS Kesehatan, disusul kemudian ketentuan mengenai Program Jaminan Pensiun BPJS ketenagakerjaan (BPJS TK), maka semakin memberatkan kinerja perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

Dengan demikian, iuran BPJS TK yang semula lancar, kemudian menjadi tertunggak, berhubung perusahaan lebih memprioritaskan BPJS Kesehatan yang manfaatnya lebih dibutuhkan dan dapat digunakan karyawan setiap bulan.

Terkait iuran BPJS TK yang tertunggak, maka iuran tetap dibayarkan langsung oleh perusahaan kepada karyawan yang berhenti bekerja.

"Terkait pembayaran gaji Februari-Maret dan THR 2020 yang terutang, kami terus mengupayakan untuk dapat melunasinya melalui dukungan dari unit usaha lain yang telah diperbolehkan beroperasi maupun melalui divestasi aset."

"Namun dengan kondisi saat ini dimana pandemic Covid-19 dan pemberlakuan PSBB terus berlangsung, upaya-upaya tidak semudah yang dibayangkan," katanya.

Sebelumnya para karyawan Jungle Adventure Theme Park Sentul di bawah kelolaan PT Jungleland Asia (PT JLA), anak usaha langsung dari Graha Andrasentra menyampaikan unek-uneknya di laman komentar Instagram resmi Nia Ramadhani, artis dan istri dari Anindra Ardiansyah Bakrie (Ardi Bakrie), salah satu generasi ketiga penerus bisnis keluarga Bakrie.

Graha Andrasentra adalah milik Grup Bakrie karena menjadi anak usaha dari PT Bakrie Development Tbk (ELTY) melalui PT Surya Global Nusantara dengan porsi kepemilikan saham 38,76% per September 2019.

"Mbak sangat kaya sekali. Mbak tolong kash tau ke keluarga besar bakrie kalo kita jungleland blum di gaji ini selama 6 bulan menunggu belum di bayar juga.. tapi mbak terlihat menawan atas kekayaan itu.. smga bisa tersampaikan," tulis akun @rizaldinaldianputra.

Komentar Rizal ini pun direspons oleh 502 komentar lainnya.

"Saya juga berempati dan sedih, gak bisa bayangin gimana rasanya gaji 6 bulan gak dibayar sementara kebutuhan hidup terus jalan," tulis akun @abelformarhena.

[Gambas:Instagram]



CNBC Indonesia menghubungi Rizal via Instagram dan mengonfirmasi bahwa dia dan teman-temannya hingga saat ini belum digaji. Dia bekerja di Grup Jungle Land, tepatnya Jungle Adventure Theme. Sementara Nia belum merespons soal komentar-komentar panas netizen.

Kepada CNBC Indonesia, Rizal menjelaskan dia dan teman-temannya bekerja dari Februari - Maret, itu real bekerja tetapi mereka tidak digaji.

"Lalu kita meeting akan terelasasikan katanya bulan April di bayarkan. Nah itu meleset tidak dibayarkan juga. Lalu ada meeting lagi. Katanya bulan September paling lambat akan dibayarkan," jelasnya.

"Sekarang sudah masuk September dan tanggal akhir juga. Jadi kita mendongkrak media sosial biar Tidak gagal lagi dan parah BPJS Ketenagakerjaan dari tahun 2017 hingga 2020 itu tidak pernah disetorkan oleh perusahaan. Dan paling parah juga THR tahun kemaren kita juga tidak dibayarkan."

Nuzirman Nurdin mengatakan, selama PT JLA tutup, karyawan dibebaskan dari kewajiban bekerja (berlaku prinsip no work no pay). "Dengan demikian, yang dikatakan terjadi penundaan gaji selama 6 bulan adalah tidak berdasar," tegas Nuzirman.

Dia menjelaskan, ketika banyak perusahaan mengalami penurunan pendapatan yang disebabkan penurunan daya beli akibat wabah Covid, perseroan bahkan tidak bisa mendapatkan pendapatan sama sekali.

Hal ini terjadi bukan karena kinerja perseroan namun karena taman rekreasi yang dimiliki oleh perseroan dilarang beroperasi dalam upaya menekan laju wabah Covid-19.

Meski demikian, katanya, perseroan masih memiliki potensi usaha yang baik. Hal ini tercermin dari taman rekreasi air perseroan setelah mendapatkan izin untuk beroperasi kembali di pertengahan Juli 2020 memiliki pendapatan di bulan Agustus 2020 relatif sama dengan pendapatan di bulan-bulan sebelum wabah Covid-19 terjadi.

"Hal ini menjadi indikasi yang baik mengingat kinerja ini dicapai ketika wabah Covid masih berlangsung hingga saat ini," jelasnya.

Mengacu laporan keuangan per kuartal III-2019 atau per September 2019, penjualan perusahaan tercatat turun 6,8% menjadi Rp 187,55 miliar dari September 2018 sebesar Rp 201,33 miliar.

Di September 2019, rugi bersih tercatat Rp 86,08 miliar, bengkak 147% dari sebelumnya rugi bersih September 2018 yakni Rp 34,79 miliar.

Beberapa perusahaan di bawah kendali bisnis grup yakni Aston Bogor Hotel & Resort, The Jungle Waterpark, dan Jungle Adventure Theme Park Sentul.

Santoso Budi, Corporate Secretary dan Chief Legal Officer JGLE, dalam keterbukaan informasi di BEI, pada 18 Agustus lalu, mengatakan perusahaan memang terganggu oleh Covid-19 yakni dalam hal penghentian operasional total selama 3 bulan lebih.

Dia menjelaskan, Aston Bogor Hotel & Resort mulai berhenti beroperasi pada 22 Maret 2020 kemudian pada 13 Juni 2020 mulai beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Adapun The Jungle Waterpark mulai berhenti beroperasi pada 20 Maret 2020 baru pada 18 Juli mulai beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Sementara itu, Jungle Adventure Theme Park Sentul mulai berhenti beroperasi pada 20 Maret dan hingga saat ini belum beroperasi kembali.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6 Bulan Tak Digaji, Staf Jungle Land Teriak di IG Nia Bakrie

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular