
Induk Fajar Paper IPO di Thailand Rp 19 T, Terbesar di ASEAN?

Jakarta, CNBC Indonesia - SCG Packaging Pcl, induk usaha PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) atau Fajar Paper, berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham senilai 39,5 miliar baht atau setara Rp 18,6 triliun (kurs Rp 471,52/baht).
SCG Packaging (SCGP) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Thailand (Stock Exchange of Thailand/SET).
SCHP adalah perusahaan pengemasan terbesar di Thailand. Besaran dana tersebut berpotensi menjadi yang terbesar kedua di Bursa Thailand. SCGP juga menjadi anak perusahaan Siam Cement Plc yang berusia 107 tahun.
Menurut dokumen pengajuan ke Securities and Exchange Commission, Komisi Sekuritas dan Bursa di Thailand, unit usaha Siam Cement Group, salah satu konglomerat industri terbesar di Negara Gajah Putih itu, menetapkan kisaran harga IPO antara 33,50 baht hingga 35 baht untuk penawaran 1,13 miliar saham.
Harga saham tersebut berarti sekitar Rp 15.795-Rp 16.503/saham.
Perusahaan akan menjual 169 juta saham baru tambahan (greenshoe) jika saham yang ditawarkan diserap seluruhnya oleh pasar.
Penjualan saham IPO SCGP ini akan menjadi yang terbesar kedua di Thailand pada tahun ini setelah Central Retail Corp pada bulan Februari dengan raihan dana 71 miliar baht atau sekitar Rp 33 triliun.
Analis menilai, IPO di pasar Asia mulai bangkit kembali setelah terjadi perlambatan di tengah wabah virus corona. Hal itu tampak dengan banyaknya daftar IPO baru di Hong Kong dan China dan menghidupkan kembali aktivitas IPO di India.
Maraknya IPO ini terjadi di tengah likuiditas yang melimpah menyusul adanya jeda yang dipicu oleh pandemi virus corona.
IPO SCGP disetujui pada Mei tetapi perusahaan menunda akibat pandemi.
"Bisnis pengemasan telah menjadi permata dan mahkota bagi bisnis Siam Cement dengan pertumbuhan eksplosif dari bisnis e-commerce dan permintaan pengiriman makanan di tengah pandemi," kata Tawatchai Asawapornchai, Wakil Direktur Pelaksana di ASL Securities, dikutip Bangkok Post, Rabu (23/9/2020).
"Perusahaan mungkin melihat peluang kecil tanpa akhir dari wabah virus corona dalam waktu dekat," katanya.
"Pasar Thailand telah kehilangan daya tarik dengan beberapa listing yang bagus," kata Pornthep Jubandhu, Kepala Riset Investasi di SCB Asset Management, kepada Bangkok Post.
"Penjualan besar [IPO] oleh perusahaan Thailand yang menarik diperlukan untuk memicu daya tarik pasar, terutama di antara investor internasional," katanya.
Dia menilai, meskipun ekonomi Thailand diperkirakan akan menyusut 8,5% tahun ini, pertumbuhan bisnis perdagangan elektronik dan pengiriman makanan akibat pandemi telah mendorong permintaan akan produk SCGP.
Sekitar 59% pendapatan SCGP tahun lalu berasal dari lokal, dengan Vietnam dan Indonesia sebagai pasar terbesar berikutnya.
IPO SCGP ini akan menyingkirkan Sri Trang Gloves (Thailand) Plc, yang meraih dana IPO 14,9 miliar baht pada Juni lalu.
Grup Siam Cement memiliki 55,23% saham Fajar Paper melalui SCGP Solutions (Singapore Pte Ltd), sementara sisanya dipegang PT Intercipta Sempana 44,48% dan publik 0,29%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan RI! Ternyata Negeri Ini Jawara IPO Saham Asia Tenggara