6 Perusahaan Antre IPO di BEI, dari Properti hingga Sawit

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 September 2020 10:52
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan masih ada 6 perusahaan di pipeline yang masih antre untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dalam waktu dekat ini.

"Sampai dengan tanggal 21 September 2020, Bursa Efek Indonesia telah mencatatkan sebanyak 46 perusahaan tercatat baru saham dan masih terdapat 6 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia, Senin malam (21/9/2020).

Secara rinci, dari enam perusahaan tersebut, 2 perusahaan bergerak di sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan, 2 perusahaan di sektor perdagangan, jasa dan investasi. Adapun, dua perusahaan lainnya bergerak di bisnis aneka industri dan perkebunan.

Selain pencatatan saham, BEI juga menyebutkan, saat ini ada lima penerbit yang berencana menerbitkan 7 emisi obligasi/sukuk yang berada dalam pipeline EBUSĀ (Efek Bersifat Utang dan Sukuk) di BEI.

Sampai dengan 15 September 2020, BEI telah mencatatkan 46 emiten baru. Selasa, 15 September 2020, saham dan waran PT Planet Properindo Jaya Tbk. (PLAN) resmi tercatat di Papan Akselerasi BEI dan PLAN resmi menjadi perusahaan tercatat ke-46 di tahun 2020 dan 709 di BEI.

"Pendanaan tentunya merupakan salah satu komponen penting dalam keberlangsungan ekspansi bisnis dan operasional perusahaan terlebih pada saat kondisi saat ini dengan adanya pemberlakuan kembali PSBB. Kami berharap rencana Penawaran Umum Perdana perusahaan yang berada di pipeline tetap dapat berjalan tahun ini," kata Nyoman

BEI menargetkan setidaknya 57 emiten bisa melantai di BEI tahun ini. Sepanjang 2019, realisasi perusahaan yang melakukan IPO sebanyak 55 emiten, dengan nilai emisi sekitar Rp 15,32 triliun.

Nyoman meyakini, ke depan masih akan banyak pelaku bisnis yang akan memanfaatkan pasar modal untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan melakukan pencatatan saham maupun penerbitan efek lainnya.

"OJK dan SRO dari waktu ke waktu senantiasa memperhatikan kebutuhan dan kondisi terkini serta berusaha memberikan berbagai kemudahan di antaranya kemudahan akses bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi baik untuk menjadi Investor maupun perusahaan tercatat," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jumlah IPO 2023 Cetak Rekor, IHSG Kok Gini-Gini Aja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular