"Banjir" Sentimen Negatif, Sinyal IHSG Terkoreksi Menguat

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 September 2020 08:51
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan bursa saham domestik masih dipenuhi dengan ketidakpastian. Hal ini terlihat dari aksi jual pelaku pasar asing yang cukup besar dan bertepatan dengan sepekan pelaksanaan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kedua di Provinsi DKI Jakarta.

Senin kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,18% ke posisi 4.999,36 poin pada Senin (21/9/2020) dengan nilai transaksi harian bursa mencapai Rp 6,78 triliun dengan volume 11,61 miliar unit saham.

Adapun, pelaku pasar asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 311,15 miliar.

Mega Capital Sekuritas memaparkan, ada beberapa sentimen yang menjadi penyebab tertekannya IHSG, di antaranya bersumber dari pernyataan Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso bahwa hingga akhir Agustus lalu restrukturisasi kredit perbankan sudah mencapai Rp 863,6 triliun dan hal ini dapat menyebabkan laba bersih perbankan anjlok hingga -40% di 2020.

Sentimen ini juga diikuti oleh penurunan harga saham bank BUKU IV (bank umum kelompok usaha dengan modal inti di atas Rp 30 triliun), yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun -0.44%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah -0.93%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun -3.15% dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi -1.79%.

Dari luar negeri, perhatian pasar tertuju pada laporan BuzzFeed dan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) ada sejumlah perbankan seperti HSBC, JPMorgan Chase, Deutsche Bank, Standard Chartered dan Bank of New York Mellon yang terlibat dalam perputaran dana illegal dalam 20 tahun terakhir menjadi katalis negatif bagi pasar saham Asia, Eropa dan Amerika.

"IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas pada rentang 4.960 - 5.075," tulis Mega Capital Sekuritas, Selasa (22/9/2020).

Kiwoom Sekuritas mengemukakan, pelaku pasar asing diperkirakan akan mencatat penjualan bersih di tengah meningkatnya kekhawatiran global tentang infeksi virus corona dan ketidakpastian vaksin.

Selain itu, adanya beberapa dilema di beberapa negara dalam merespons berbagai kebijakan dalam ekonomi, politik dan kesehatan menjadi salah satu faktor pendorong indeks acuan melaju di zona merah.

"Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang support [batas bawah] 4.926 - 4.975 dan resistance [batas atas] 5.031 - 5.059," tulis Kiwoom Sekuritas.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB RI Nyungsep, IHSG Berkibar! Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular