
Reli Batu Bara Tak Terbendung, Dapat Obat Kuat dari China?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara termal Newcastle kontrak berjangka masih terus menguat. Bahkan ketika harga - harga komoditas lain seperti minyak mentah tertekan akibat penguatan dolar AS.
Senin (21/9/2020), harga batu bara naik 2,44% ke US$ 58,8/ton. Sejak terjatuh ke level terendah di US$ 49,9/ton di bulan September, harga batu bara bergerak naik mendekati US$ 60/ton.
Terhitung sejak 7 September 2020 sampai dengan kemarin, harga batu legam ini telah naik 17,8%. Ketika harga minyak ambrol, biasanya harga batu bara juga mengikuti. Namun amblesnya harga minyak semalam belum membuat harga komoditas unggulan RI dan Australia ini anjlok.
Desas-desus China akan melonggarkan kuotaimpornya menjadi sentimen positif bagi pasar. Argus Media melaporkan pelabuhan Guangzhou dan Fuzhou China mungkin mempertimbangkan untuk melonggarkan impor.
Pihak berwenang di pelabuhan Guangzhou dan Fuzhou di provinsi Guangdong dan Fujian, China selatan, masing-masing sedang melihat berapa banyak stok batu bara impor yang menunggu izin bea cukai di pelabuhan, menurut pelaku pasar. Langkah tersebut dapat menandakan kemungkinan pelonggaran pembatasan impor.
Pelabuhan Fuzhou dan Guangzhou telah menghabiskan kuota impor mereka pada awal Agustus, yang berarti hanya beberapa perusahaan utilitas lokal yang masih dapat membeli sejumlah volume kecil dengan menggunakan kuota terbatas.
Hal ini tak terlepas dari ketatnya pasokan batu bara domestik yang membuat harganya melambung. Tingginya harga batu bara domestik China membuat impor lebih menarik.
Apalagi di saat yang sama pemerintah China juga mencoba untuk mendongkrak industri batu bara domestik sekaligus menjaga margin atau laba perusahaan utilitas agar tak tergerus banyak.
Saat ini pihak China juga tengah mendorong agar para penambang batu bara mereka bisa meningkatkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan domestik yang meningkat serta menurunkan harga.
Harga batu bara Asia Pasifik juga didukung oleh peningkatan minat beli di China dengan ekspektasi sistem kuota 2021 akan berlaku pada Januari.
Otoritas bea cukai mengalokasikan beberapa kuota tambahan untuk perusahaan utilitas di provinsi timur laut China Heilongjiang, Liaoning dan Jilin akhir bulan lalu untuk mengatasi pasokan batu bara domestik yang lebih ketat menjelang restoking untuk musim dingin yang biasanya dimulai pada bulan Oktober. Hal ini telah meningkatkan permintaan batu bara Rusia karena kedekatannya dengan provinsi tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Rata-Rata Batu Bara Diproyeksi Lebih Rendah Pada 2020