Morgan Stanley: Ekonomi akan Bangkit, Tak Seburuk Dugaan Awal

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
17 September 2020 14:41
Resesi Malaysia. AP/Vincent Thian
Foto: Resesi Malaysia. AP/Vincent Thian

Memang ada kesamaan dan perbedaan pandangan dari riset-riset yang dirilis oleh lembaga-lembaga tersebut. Namun mereka semua sepakat tahun 2021 perekonomian global bakal rebound tinggi. Maklum karena adanya fenomena low base effect salah satunya. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2021 rata-rata berada di kisaran 5% - 5,4%. Lagi-lagi di sini Morgan Stanley masih menjadi yang paling optimis karena memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun depan berada di angka 6,5%.

Meski bullish untuk tahun depan, pada dasarnya lembaga-lembaga tersebut juga memperingatkan adanya risiko ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi. 

"Pemulihan sekarang sedang berlangsung menyusul adanya pelonggaran pembatasan sosial yang ketat dan pembukaan kembali bisnis, tetapi ketidakpastian tetap tinggi dan kepercayaan masih rapuh," kata OECD dalam laporannya.

Sementara itu, Morgan Stanley juga memperingatkan ada tiga hal yang menjadi risiko utama pemulihan ekonomin global. Ketiga hal itu diantaranya kembali diterapkannya lockdown agresif akibat kenaikan kasus saat musim dingin, pemilu AS, instabilitas politik dan ketidakpastian kebijakan fiskal hingga ketegangan dagang AS-China.

Well, meski tanda-tanda rebound itu nyata, tetapi kita tidak bisa serta merta berbangga diri. Masalahnya pandemi Covid-19 masih merebak sementara vaksin yang ampuh belum tersedia untuk publik. Lagipula pemulihan ekonomi tidak terjadi secara merata. Setiap negara memiliki tren dan tantangannya sendiri dalam hal pemulihan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular