Bursa Asia Variatif, Indeks Nikkei & Straits Times Melonjak!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
16 September 2020 11:28
A man looks at an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, Dec. 11, 2019. Asian stock markets have risen following a report President Donald Trump plans to delay a tariff hike on Chinese goods. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren pergerakan bursa saham Asia cenderung variatif pada perdagangan pukul 11:00 WIB, Rabu (16/9/2020).

Data perdagangan mencatat, indeks Nikkei Jepang menguat 0,15%, Hang Seng Hong Kong turun 0,24%, indeks Shanghai di China melemah 0,24%, STI Singapura terapresiasi 0,44% dan Kospi di Korea Selatan terpantau naik 0,12%.

Sementara itu, IHSG Pada pukul 11:02 WIB melemah 0,78% ke level 5.060,84, setelah sempat dibuka menguat 0,14% pada pagi hari ini di level 5.108,12.

Hari ini, di Jepang, telah merilis data ekspor-impor pada Agustus secara year-on-year (YoY). Ekspor Negeri Sakura tersebut kembali tumbuh walaupun masih di zona negatif sebesar -14,8% atau tumbuh 4,4 poin dari bulan Juli sebesar -19,2%.

Sedangkan impor Jepang turun 1,5 poin menjadi -20,8% dari sebelumnya -22,3%. Adapun neraca perdagangan Jepang pada Agustus 2020 membukukan surplus 248,3 miliar yen.

Walaupun impor Jepang mengalami penurunan, namun neraca perdagangan Jepang tumbuh signifikan, yang tentunya disokong oleh pertumbuhan ekspor Jepang.

Beralih ke barat, dini hari tadi tiga indeks saham utama bursa New York kompak melenggang ke zona hijau. Wall Street dibuka hijau dan berhasil mempertahankan posisinya hingga penutupan.

Data perdagangan mencatat, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami apresiasi tipis sebesar 0,01 %. Pada saat yang sama indeks S&P 500 dan Nasdaq Composte masing-masing bertambah 0,5% dan 1,2%.

Semringahnya kiblat bursa saham tersebut akibat adanya banjir sentimen positif. Wall Street mendapatkan energi penguatan dari China yang melaporkan kenaikan penjualan ritel pertama pada tahun ini sebesar 0,5% secara tahunan pada Agustus. Ini merupakan laporan kinerja positif pertama sepanjang 2020.

Sentimen positif juga datang dari kabar vaksin, di mana AstraZeneca melanjutkan kembali uji coba fase ketiga di Inggris sementara Direktur Utama Pfizer Albert Bourla menargetkan bisa menyajikan data kunci uji coba vaksinnya pada regulator selambat-lambatnya pada Oktober.

Selain itu, pelaku pasar sepertinya masih wait and see terkait rilis sejumlah data ekonomi dari Inggris yang rencananya akan dirilis pada siang nanti.

Investor juga menanti kabar dari kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan besok, di mana investor memperkirakan The Fed akan kembali mempertahankan suku bunganya.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular