Trump Sebut Vaksin Corona Sebulan Lagi Datang, Rupiah Terbang

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 September 2020 10:10
Sekitar ratusan pendukung calon presiden petahana Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengikuti kampanye terbuka di Nevada. AP/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump (AP/Andrew Harnik)

Rupiah berhasil memanfaatkan dolar AS yang sedang tertekan. Pada pukul 09:11 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,01%.

Dalam sepekan terakhir, Dollar Index terkoreksi 0,22%. Sejak awal kuartal III-2020, indeks ini sudah anjlok 4,46%.

Investor semringah dan berani mengambil risiko karena ada kabar positif dari pengembangan vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). AstraZaneca dan Universitas Oxford melanjutkan tahap uji coba vaksin setelah pekan lalu sempat terhenti.

Sementara Pfizer dan BioNTech berencana memperluas uji coba tahap III dengan menggandeng 44.000 orang relawan. "Keberagaman dalam uji coba klinis adalah prioritas Pfizer. Apalagi dampak pandemi virus corona berbeda- beda untuk setiap komunitas di AS," kata John Young, Chief Business Officer Pfizer, seperti dikutip oleh Reuters.

Jika uji coba ini sukses, maka vaksin buata Pfizer dan BioNTech akan diajukan untuk mendapat persetujuan dari otoritas kesehatan Negeri Paman Sam pada awal Oktober. Kalau restu berhasil didapat, maka 100 juta dosis vaksin akan tersedia pada akhir tahun ini dan 1,3 miliar dosis pada akhir 2021.

Perkembangan ini membuat Presiden AS Donald Trump begitu percaya diri. Sang presiden ke-45 Negeri Adikuasa mengungkapkan bahwa vaksin anti-virus corona akan tersedia dalam hitungan minggu.

"Pemerintahan sebelumnya mungkin butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan vaksin, karena izin dan sebagainya. Namun kita bisa mendapatkannya dalam hitungan pekan. Mungkin tiga pekan, atau empat pekan," tegas Trump, sebagaimana diwartakan Reuters.

Vaksin anti-virus corona akan membawa harapan kehidupan yang normal seperti sedia kala. Maklum, pagebluk virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini membuat miliaran penduduk dunia harus mengubah kebiasaan. Sebisa mungkin #dirumahaja, karena virus lebih mudah menyebar ketika terjadi peningkatan interaksi dan kontak antar-manusia.

Wabah virus corona membuat perekonomian dunia lesu. Produksi terhambat karena penerapan protokol kesehatan yang ketat, permintaan pun anjlok karena apa yang mau dibeli kalau masyarakat ngendon di rumah?

Kunci untuk kembali menumbuhkan ekonomi adalah mengenyahkan si biang kerok, virus corona. Caranya adalah dengan vaksin, yang membentuk antibodi sehingga tubuh terlindung dari serangan virus mematikan tersebut.

Oleh karena itu, setiap kabar baik dari upaya pengembangan vaksin anti-virus corona pasti mendapat respons positif dari pelaku pasar. Sebab vaksin adalah 'juru selamat' untuk mengangkat perekonomian dari jurang resesi, bahkan depresi.

Setiap kali ada harapan bahwa hidup bisa lebih baik dengan kehadiran vaksin, investor tidak mau bermain aman. Aset-aset berisiko di negara berkembang menjadi buruan, termasuk di Indonesia. Hasilnya, rupiah pun mampu menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular