Internasional

China Kebal Resesi, Penjualan Ritel Kembali Bangkit

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 September 2020 12:12
A pro-China supporter holds a Chinese national flag during a rally to celebrate the approval of a national security law for Hong Kong, in Hong Kong, Tuesday, June 30, 2020. Hong Kong media are reporting that China has approved a contentious law that would allow authorities to crack down on subversive and secessionist activity in Hong Kong, sparking fears that it would be used to curb opposition voices in the semi-autonomous territory. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto: China sahkan hukum keamanan nasional Hong Kong (AP/Kin Cheung)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel China naik di Agustus 2020 ini. Hal tersebut merupakan pertama kali terjadi, sejak pandemi corona (Covind-19) menyerang Tirai Bambu.

Data resmi Selasa (15/9/2020) menunjukkan sentimen konsumen naik 0,5% dari bulan lalu dalam basis tahunan (YoY). Berbalik dari penurunan 1,1% di Juli 2020.



Dikutip dari Trading Economics, konsumsi mulai pulih seiring dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi menyusul pelonggaran pembatasan sosial.

Garmen naik 4,2% sementara kosmetik 19%, perhiasan 15,3%. Lalu peralatan rumah tangga 4,3%, mobil 11,8%, perlengkapan kantor 9,4% dan telekomunikasi 25,1%.



Meski begitu furnitur, minyak, produk minyak dan bahan bangunan masih mengalami penurunan dibanding Juli. Dari periode Januari hingga Agustus, perdagangan ritel jatuh 8,6%.

Juru Bicara Biro Statistik Nasional Fu Linghui mengatakan kepada wartawan bahwa ekonomi China telah pulih. "Mengalami pemulihan yang stabil," katanya ditulis AFP.

Namun dia mengingatkan masih akan ada ketidakpastian internasional. Masalah struktural domestik dan stabilitas lapangan kerja juga jadi soal lain.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara China Lockdown Terus! Resesi Dunia di Depan Mata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular