Sarasehan Virtual 100 Ekonom

Mohon Maaf Pak Jokowi, Indonesia Sudah Berada di Ujung Resesi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 September 2020 10:32
Mudrajad Kuncoro
Foto: Guru Besar UGM Mudrajad Kuncoro (Tangkapan Layar CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Guru Besar Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Mudrajad Kuncoro menilai Indonesia sudah berada di ujung resesi.

Penilaian itu disampaikan Mudrajad saat menjadi pembicara dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom: Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing yang ditayangkan langsung CNBC Indonesia, Selasa (15/9/2020).

"Tiga triwulan terakhir kita di ujung resesi," ujarnya.

Menurut Mudrajad, sejak kuartal IV-2019, pertumbuhan ekonomi negatif sudah terjadi. Resesi, kata dia, terjadi bisa perekonomian tumbuh negatif dua kuartal secara beruntun.

"Kita di jurang resesi," lanjutnya.



Terkait transformasi ekonomi Indonesia, Indonesia harus memilih apakah hendak menjadi negara industri atau jasa. Ada sejumlah sektor yang menjadi penopang ekonomi Indonesia, yaitu industri, pertanian, dan pariwisata.

Untuk itu, Indonesia harus menyusun peta jalan terkait hal tersebut.

"Harus simultan pembangunan pariwisata, industri, pertanian. Saya anjurkan interlink. Indus pertanian mengembangkan agribisnis dan industri. 2 sektor ini harus diperkuat, industri yang berbasis pertanian," kata Mudrajad.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Bagaimana dengan kuartal III-2020?



Menko Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan telah memberikan proyeksi terkait hal itu dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo di Gedung Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

"Kuartal tiga ini buat kita crucial time karena kita ingin ngangkat defisit kita dari 5,3% (pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 minus 5,3%) kemarin ya dekat-dekat ke angka-angka minus 2%," katanya.

Menurut Luhut, perlu kerja keras dari semua pihak, tidak terkecuali dari Kementerian PUPR. Belanja kementerian itu yang diyakini mencapai Rp 100 triliun untuk kuartal III-2020 akan membantu.

"Saya kira pencapaian yang sangat baik untuk membuat ekonomi kita pada tahun inj kita berharap tentu bisa mungkin minus 0,5% atau plus 0,5% untuk growth-nya," ujar Luhut.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Resesi, Bukan Ekonomi Terbesar ke-3 Dunia Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular