
Janji Trump, Decoupling AS-China Makin Nyata Saudara

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengangkat gagasan untuk memisahkan ekonomi (decoupling) AS dan China. Ini dilakukan agar AS tidak kehilangan uang jika dua negara ekonomi terbesar di dunia tidak lagi melakukan bisnis.
"Jadi ketika Anda menyebut kata decouple, itu adalah kata yang menarik," kata Trump pada konferensi pers Hari Buruh di Gedung Putih, Senin (8/9/2020). "Kami kehilangan miliaran dolar dan jika kami tidak berbisnis dengan mereka, kami tidak akan kehilangan miliaran dolar. Itu disebut decoupling, jadi Anda akan mulai memikirkannya."
Gagasan ini muncul menjelang pemilihan presiden pada 3 November mendatang. Trump sebelumnya sempat memuji hubungan persahabatan dengan Presiden China Xi Jinping, meskipun dalam kampanyenya, ia akan bersikap keras terhadap China jika kembali terpilih.
Trump juga menuduh lawannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang akan bersikap lunak terhadap China jika nantinya terpilih.
"Jika Biden menang, China menang, karena China akan menguasai negara ini," kata Trump.
Trump berjanji bahwa di masa depan pemerintahannya akan melarang kontrak federal dengan perusahaan yang melakukan outsourcing ke China dan meminta pertanggungjawaban China atas menyebarnya virus corona ke seluruh dunia.
"Kami akan menjadikan Amerika sebagai negara adidaya manufaktur dunia dan akan mengakhiri ketergantungan kami pada China untuk selamanya. Apakah itu memisahkan, atau mengenakan tarif besar-besaran seperti yang telah saya lakukan, kami akan mengakhiri ketergantungan kami di China, karena kami tidak dapat mengandalkan China," kata Trump.
"Kami akan mengembalikan pekerjaan dari China ke Amerika Serikat dan kami akan mengenakan tarif pada perusahaan yang meninggalkan Amerika untuk menciptakan lapangan kerja di China dan negara lain," tambahnya.
Di sisi lain, Biden juga mengkritik kesepakatan perdagangan Fase 1 Trump dengan China, mengatakan itu "tidak dapat dilaksanakan," dan "penuh dengan komitmen yang tidak jelas, lemah, dan didaur ulang dari Beijing."
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sebelumnya mengatakan pada Juni lalu bahwa pemisahan ekonomi AS dan China akan terjadi jika perusahaan AS tidak diizinkan untuk bersaing secara adil dan setara dalam ekonomi China.
Pejabat dan analis lain mengatakan bahwa ekonomi kedua negara sangat terkait sehingga membuat langkah seperti itu tidak praktis, tetapi Washington akan terus menekan Beijing untuk menyamakan kedudukan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Punya Presiden Baru, Bagaimana Wajah The Fed di Era Biden?