
'Amukan' Dolar Mulai Terasa, Rupiah Kini Terlemah di Asia!

Amukan dolar AS akhirnya terasa di Asia. Tidak hanya di Asia, mata uang Negeri Adikuasa juga berjaya di tingkat dunia. Pada pukul 09:25 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,45%.
Maklum, dolar AS memang sudah cukup lama teraniaya. Dalam tiga bulan terakhir, Dollar Index anjlok 3,31%. Sejak akhir 2019 alias year-to-date, indeks ini masih terkoreksi 3,38%.
Jika penguatan dolar AS terus bertahan, maka rupiah wajib mawas diri. Apalagi kemarin dolar AS begitu teraniaya di Asia, sehingga akan tiba saatnya untuk membalas dendam.
Namun ke depan, prospek dolar AS masih suram. Sebab bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kemungkinan masih akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar demi mendukung pemulihan ekonomi.
"Kita masih membutuhkan suku bunga rendah, yang mendukung aktivitas perekonomian, sampai beberapa waktu ke depan. Mungkin dalam hitungan tahun," ungkap Jerome 'Jay' Powell, Ketua The Fed, akhir pekan lalu, seperti dikutip dari Reuters.
Suku bunga rendah akan membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS (utamanya di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) akan ikut turun. Dolar AS jadi tidak seksi lagi, dan ini membuka peluang penguatan mata uang lain, tidak terkecuali rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
