Dolar AS di-Bully di Asia, Rupiah Termasuk Pelakunya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 September 2020 10:25
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sepanjang pekan lalu, rupiah melemah 0,86% di perdagangan pasar spot. Rupiah jadi mata uang terlemah kedua di Asia, hanya lebih baik dari baht Thailand.

Ini membuat rupiah punya ruang untuk bangkit. Rupiah yang sudah 'murah' membuatnya kembali menarik di mata investor.

Rupiah dkk di Asia juga mendapat angin dari prospek dolar AS yang suram. Akhir pekan lalu, Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome 'Jay' Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter ultra-longgar masih akan dipertahankan selama ekonomi Negeri Paman Sam masih lesu gara-gara pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

"Kami berpandangan bahwa situasi akan lebih sulit, terutama ada beberapa area di perekonomian yang masih sangat terdampak pandemi virus corona seperti pariwisata dan hiburan. Ekonomi masih membutuhkan suku bunga rendah, yang mendukung perbaikan aktivitas ekonomi, sampai beberapa waktu. Mungkin dalam hitungan tahun. Selama apa pun itu, kami akan tetap ada," papar Powell dalam wawancara dengan National Public Radio, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Powell menambahkan, The Fed tidak akan menarik kebijakan ultra-longgar. Tidak cuma suku bunga, juga berbagai fasilitas pemberian likuiditas ke pasar keuangan maupun sektor riil.

"Kami tidak akan menarik dukungan terhadap perekonomian secara prematur. Kami akan terus melakukan apa pun yang kami bisa," lanjutnya.

Pernyataan Powell bisa membuat dolar AS kembali melemah. Suku bunga rendah membuat imbalan berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) ikut terpangkas sehingga kurang menarik. Gelontoran likuiditas akan membuat pasokan dolar AS berlimpah, yang membuat 'harga' mata uang ini semakin murah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular