Ambles 50%, Deretan Saham Ini Bisa Bikin Jantungmu Copot

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
05 September 2020 17:20
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 2% dalam sepekan, beberapa saham ada yang kehilangan kapitalisasi pasarnya hingga 50%.

Saham-saham tersebut menjadi saham penghuni kelompok top losers untuk periode 28 Agustus - 4 September 2020. Lima saham dengan boncos terbesar minggu ini mengalami penurunan harga 30%-50%. 

Lima saham tersebut berasal dari industri yang berbeda-beda mulai dari real estate, manufaktur, jasa, ritel hingga transportasi. Namun kelima saham ini memiliki nilai kapitalisasi pasar yang kecil yaitu di bawah Rp 1 triliun rupiah.

Saham PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) menjadi saham paling boncos seminggu terakhir. Harganya anjlok 50% dari Rp 186/unit menjadi Rp 93/unit. Perusahaan dengan kapitalisasi pasar hampir senilai Rp 200 miliar ini bergerak di sektor pengembangan real estat.

Salah satu portofolio perumahan yang dikembangkan oleh perseroan berada di Balikpapan dengan nama Rumah Kota Green Valley. KBAG baru melantai di bursa saham pada April tahun ini.

Di urutan kedua ada PT Arkha Jayanti Tbk (ARKA) yang bergerak di bidang manufaktur komponen alat-alat berat hingga karoseri. Perusahaan yang berlokasi di Citereup Bogor ini memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 316 miliar.

Harga saham ARKA bisa dibilang terjun bebas dari Rp 296/unit menjadi Rp 158/unit atau anjlok 47% di banding minggu lalu. 

Selanjutnya ada PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) yang juga harga sahamnya turun 31% dalam sepekan. Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, pengembangan dan pelayanan, khususnya mekanik dan teknik sipil listrik. Nilai kapitalisasi perusahaan ini tak sampai Rp 100 miliar.

Kemudian saham terboncos keempat dipegang oleh PT Duta Intidaya (DAYA) yang sahamnya nyungsep dari Rp 570/unit menjadi Rp 400/lembar atau ambles 30%. Mengutip situs resmi perusahaan, DAYA didirikan pada tahun 2005.

Melalui perizinan tunggal dan eksklusif dengan A.S. Watson Group, DAYA membuka gerai pertama Watsons di Indonesia yang berlokasi di Pondok Indah Mall 2 pada tahun 2006.

Saham terakhir yang juga 'kebakaran' adalah saham PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan dan penyedia layanan jaringan internet. Pelanggan perusahaan sebagian besar merupakan perusahaan-perusahaan pertambangan batu bara.

Sama seperti KBAG, saham TRJA belum lama melantai di bursa saham domestik. Pada 27 Agustus 2020, perusahaan menggelar penawaran umum perdana (IPO) dengan melepas 375 juta lembar sahamnya atau setara dengan 24,83% ke publik. TRJA menggandeng UOB Kay Hian sebagai penjamin emisi utamanya.


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular