Dow Futures Hijau, Indikasikan Dow Jones Dibuka Naik 200 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 September 2020 17:58
Founder and CEO of Zuora, Tien Tzuo, takes part in the company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., April 12, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (2/9/2020) menguat, berpeluang membawa Wall Street ke reli hari kedua pada September ini.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melonjak, mengimplikasikan kenaikan indeks tersebut lebih dari 200 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq juga bertambah masing-masing sebesar 0,7% dan 1%.

Kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq kompak menyentuh rekor tertinggi baru. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 0,75%, menjadi hari perdagangan perdana September yang terbaik sejak 2010, menurut Bespoke Investment Group.

Saham Apple diperdagangkan menguat 4% di pasar pra-pembukaan. Bulan lalu, Dow Jones dan S&P 500 sama-sama menguat 7% atau mencetak kinerja Agustus terbaik dalam lebih dari 30 tahun, sedangkan Nasdaq melesat 9,59%.

"Saya masih sangat konstruktif dalam 12 bulan ke depan... Kita berada di dalam pasar yang bullish," tutur Mike Wilson, Kepala Perencana Investasi Saham Morgan Stanley kepada CNBC International.

Penguatan terjadi di tengah kabar bahwa Roche, perusahaan farmasi asal Swiss, berencana merilis tes cepat antigen yang baru di Eropa akhir bulan ini. Perseroan akan memanfaatkan izin jalur darurat yang disediakan Badan Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA).

Kabar itu menutup sentimen negatif seputar pernyataan tim ahli National Institute of Health yang menyebutkan bahwa terapi plasma darah yang didorong Presiden AS Donald Trump dan Kepala FDA Stephen Hahn tak terbukti efektif melawan Covid-19.

Kabar positif juga datang dari industri otomotif, di mana Autodata mengumumkan bahwa pada Agustus Negara Adidaya tersebut mencatatkan penjualan otomotif sebanyak 15 juta. Meski angka itu secara tahunan turun 11%, tetapi menjadi level yang tertinggi sejak Februari.

Investor juga akan memantau rilis data penggajian versi ADP yang akan dirilis malam nanti, untuk melihat apakah ekonomi sudah pulih dan bisa menyerap tenaga di tengah pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular