Mau Tambah Modal, Saham Bank Jago Bergerak Liar Lagi

Tri Putra, CNBC Indonesia
31 August 2020 16:03
Bank Artos (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bank Artos (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) kembali bergerak liar pada perdagangan hari ini. Tercatat harga saham ARTO ditutup naik 3,14% ke level Rp 2.630/unit setelah sempat melesat 17,6% pada perdagangan sesi 1 Jumat (31/8/20).

Kenaikan saham ARTO setelah perusahaan menerbitkan keterbukaan informasi mengenai aksi korporasi perusahaan yang akan dilaksanakan 1 paling tidak dalam 12 bulan kedepan.

Aksi korporasi yang dimaksud adalah Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias right issue. Perseroan berencana menerbitka 3 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham.

Aksi right issue ini sendiri dilaksanakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan, sehingga dapat menambah kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan, dan daya saing di industri perbankan.

Seperti kita ketahui sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan peraturan baru yang mengatur modal inti minimum bank, yaitu Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Aturan ini akan diaplikasikan secara bertahap dalam periode tiga tahun. Pada tahun 2020, modal inti minimal harus mencapai Rp 1 triliun, pada 2021 menjadi Rp 2 triliun, dan pada 2022 menjadi Rp 3 triliun.

Sebelumnya setelah sukses dengan right issue-nya yang pertama, ARTO sudah berhasil memiliki modal inti di atas Rp 1 triliun sehingga sudah aman untuk tahun 2020 ini.

Untuk tahun 2021, dengan asumsi harga pelaksanaan right issue sama dengan harga right issue sebelumnya yakni di angka Rp139/unit maka ARTO berpotensi meraup dana Rp 417 miliar.

Dengan asumsi modal inti pasca right issue pertama yakni berada di angka Rp 2 triliun maka setelah aksi korporasi kedua ini dilaksanakan maka modal inti ARTO akan berada di kisaran Rp 2,41 triliun masih berada di kategori bank BUKU II.

Untuk diketahui, saat ini bank umum konvensional diklasifikasikan menjadi empat kelas berdasarkan modal inti yang dimiliki, yakni BUKU I, BUKU II, BUKU IIII, dan BUKU IV.

Bank BUKU I merupakan bank dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun. Bank BUKU II memiliki modal inti paling sedikit Rp 1 triliun hingga kurang dari Rp 5 triliun.

Bank BUKU III memiliki modal inti paling sedikit Rp 5 triliun hingga kurang dari Rp 30 triliun. Sementara itu, bank BUKU IV memiliki modal inti setidaknya Rp 30 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular