Analisis Teknikal

Wall Street Lagi 'Hot', IHSG Bisa 'Panas' Lagi Hari Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
31 August 2020 08:10
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,46% pada perdagangan Jumat (28/8/2020) ke 5.346,659, meski demikian sepanjang pekan lalu mampu menguat 1,4% dan mencapai level terkuat sejak 12 Maret lalu.

Dalam 5 hari perdagangan terakhir, data BEI mencatat, IHSG hanya melemah di hari Jumat saja.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menjadi salah satu pendongkrak penguatan IHSG. Indeks S&P 500 dan Nasdaq berkali-kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Sebagai kiblat bursa saham dunia, penguatan Wall Street tentunya memberikan sentimen positif ke pasar saham dalam negeri.

Kabar baiknya, pada perdagangan Jumat waktu AS, Wall Street kembali menghijau, indeks Dow Jones bahkan kembali positif secara year-to-date. Dow Jones akhirnya membukukan penguatan 4 pekan beruntun, sementara S&P 500 dan Nasdaq yang mencetak rekor membukukan penguatan 5 pekan beruntun.

Penguatan Wall Street bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG hari ini, Senin (31/8/2020), dan kembali 

Secara teknikal, IHSG kembali ke bawah level 5.350 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Level tersebut kini menjadi resisten terdekat.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

IHSG terus melaju naik setelah menembus level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada Selasa (11/8/2020) 2 pekan lalu. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Fib. Retracement 50% tersebut merupakan resisten yang kuat, sehingga ketika ditembus secara meyakinkan akan memberikan momentum penguatan.

Indikator Stochastic pada grafik harian sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought) yang bisa membebani pergerakan ke atas IHSG.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya ketika mencapai overbought atau oversold, IHSG berisiko melemah atau punya peluang menguat.

Terkadang jika momentum sedang kuat Stochastic bisa tertahan di wilayah overbought dalam waktu yang cukup lama, tetapi tetap harus diperhatikan juga risiko koreksi akibat kondisi jenuh beli tersebut.

Sementara melihat grafik 1 jam, indikator stochastic belum masuk wilayah oversold. Sehingga ruang penguatan IHSG terbuka cukup lebar.

jkseGrafik: IHSG 1 JAm
Foto: Refinitiv


Jika resisten 5.350 berhasil ditembus secara meyakinkan, target kenaikan terdekat kini di 5.390. Jika level tersebut juga dilewati, bursa kebanggaan Tanah Air ini berpeluang mencapai 5.458 yang merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%

Sementara selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko terkoreksi ke 5.320 hingga 5.300.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Hijau, Yuk Lanjut Ngamuk Lagi dong IHSG!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular