
Dolar AS Babak Belur di Asia, Rupiah Terbaik ke Berapa?

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta resmi memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi Fase I di ibu kota yang berakhir Kamis (27/8/2020). Dengan demikian, PSBB Transisi Fase I akan berlaku mulai Jumat (28/8/2020) hingga 10 September 2020.
Pengumuman itu disampaikan Pemprov DKI Jakarta via akun Instagram resmi @dkijakarta seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (27/8/2020) malam.
Dalam pengumumannya, Pemprov DKI Jakarta menjelaskan perpanjangan PSBB Transisi Fase I bertujuan menekan berbagai indikator epidemiologi penyebaran Covid-19. Pemprov DKI Jakarta juga mengingatkan agar masyarakat saling mengingatkan dan menjalankan ketentuan PSBB Transisi Fase I.
Seperti diketahui, PSBB transisi merupakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk menekan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19. Sebagai tindak lanjut, baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah merilis Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.
Dengan diperpanjangnya PSBB transisi, artinya nyaris seluruh kuartal III dilewati dengan PSBB Transisi yang semakin memperbesar risiko terjadinya resesi.
Laju pemulihan ekonomi saat PSBB menjadi lambat setelah mengalami kontraksi 5,32% year-on-year (YoY) di kuartal II-2020, sehingga risiko resesi meningkat seperti yang diramal oleh Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juli 2020, dengan judul The Long Road to Recovery.
Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC (Amerika Serikat) itu memperkirakan ekonomi Indonesia tidak tumbuh alias 0%. Namun Bank Dunia punya skenario kedua, yaitu ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2% pada 2020 jika resesi global ternyata lebih dalam dan pembatasan sosial (social distancing) domestik lebih ketat.
"Ekonomi Indonesia bisa saja memasuki resesi jika pembatasan sosial berlanjut pada kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 dan/atau resesi ekonomi dunia lebih parah dari perkiraan sebelumnya," tulis laporan Bank Dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
