
Simak 8 Informasi dari Pasar, Panduan Buat Cari Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah katalis positif pada perdagangan Kamis kemarin berhasil mengerek laju Indeks Harga Saham Gabungan melaju ke teritori positif.
IHSG ditutup menguat sebesar 0,58% ke posisi 5.371,47 poin dengan nilai transaksi Rp 10,63 triliun dan volume 15,65 miliar saham. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 833.982 kali.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (28/8/2020):
1.Antam Kejar Target Penjualan Bijih Nikel ke Smelter Domestik
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tahun ini akan memprioritaskan penjualan bijih nikel ke pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri dengan mengacu pada harga patokan mineral (HPM) logam yang ditetapkan pemerintah.
Perusahaan menargetkan penjualan bijih nikel ke pabrik smelter di dalam negeri ini akan mencapai 1 juta wet metric ton (wmt), termasuk jumlah yang akan diproduksi di smelter sendiri dan dijual pada perusahaan lokal lainnya.
"Ada target penjualan lokal masih kami kejar, plus minus 1 juta (wmt) target penjualan bijih nikel akan coba kami kejar tahun ini. Karena di awal tahun belum ditargetkan, tapi dengan kondisi yang ada kami coba jual di lokal dengan harga acuan dari pemerintah. Kami coba produksi dan penjualan, bukan cuma buat kami sendiri tapi juga lokal (perusahaan smelter lainnya)," kata Aprilandi Hidayat Setia, Direktur Commerce Aneka Tambang dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/8/2020).
2. Bos Bosowa: Ada Indikasi Hostile Takeover Bukopin!
Manajemen PT Bosowa Corporindo, induk Bosowa Group, mengungkapkan telah terjadi indikasi pengambilalihan secara paksa atau hostile takeover atas PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) lantaran hak-hak Bosowa sebagai korporasi dan salah satu pemegang saham utama Bank Bukopin dilanggar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bosowa adalah pemegang saham terbesar kedua sebesar 23,4% per Juli 2020, di bawah Kookmin Bank asal Korea Selatan dengan porsi kepemilikan paling besar yakni 33,9% setelah dilakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
"Iya, ini ada [indikasi] hostile takeover," kata Direktur Utama Bosowa Corporindo Rudyantho, dalam pertemuan terbatas dengan media di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
3. Vaksin Covid-19 Produksi Kalbe Farma Baru Tersedia 2021
Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan vaksin Covid-19 yang bekerja sama dengan Genexine, Inc., perusahaan obat biologi dari Korea Selatan bakal mulai tersedia paling cepat pertengahan tahun 2021.
Direktur Keuangan Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata menjelaskan, ada beberapa fase uji klinis yang harus dilalui sebelum vaksin tersebut siap secara komersial. Hal ini dilakukan guna memastikan keamanan dari vaksin virus Corona tipe baru tersebut.
Pada fase pertama, kata Bernadus sudah dilaksanakan di Korea Selatan dan diperkirakan akan selesai pada bulan Oktober - November tahun ini. Adapun, untuk fase selanjutnya akan dilaksanakan di kedua negara.
"Masih perlu fase kedua dan kemungkinan fase ketiga. Komersial paling cepat pertengahan tahun 2021," kata Bernadus dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
4. Penjelasan Puradelta Soal Alibaba Mau Beli Lahan Industri RI
Manajemen emiten pengelola lahan industri grup Sinarmas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), buka suara terkait kabar raksasa e-commerce asal China, Alibaba yang dikabarkan akan membeli lahan perseroan.
Direktur DMAS, Tondy Suwanto mengatakan, pada saat ini perseroan tetap melakukan komunikasi dan pendekatan terhadap investor strategis yang sudah melakukan kontak dengan manajemen Puradelta.
Pasalnya, sampai semester tahun 2020, masih ada permintaan lahan industri perseroan sebesar 130 hektar dari berbagai macam sektor usaha, seperti sektor otomotif dan turunannya, sektor pergudangan atau logistik, sektor pusat data dan sektor lainnya.
"Spesifik nama Alibaba apakah akan masuk, saya tidak bisa menyebutkan nama, tapi saya katakan, dari inquiry tersebut, 60% dari investor asing dan sisanya domestik," kata Tondy Suwanto, dalam paparan publik, Kamis (27/8/2020).
5. Ada Kabar Mau Investasi di Gojek, Ini Penjelasan Telkom
Perusahaan telekomunikasi BUMN, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) buka suara perihal kabar rencana berinvestasi di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek. Rencana ini sejalan dengan pengembangan grup Telkom di bidang digital services.
Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi menuturkan, pada dasarnya perseroan saat ini memang sangat terbuka berinvestasi di perusahaan rintisan (startup).
Dengan adanya rencana anorganik tersebut, diharapkan bisa memberikan nilai tambah kepada Telkom Grup terutama untuk memperkuat customer based, infrastruktur dan diharapkan sinergi tersebut bisa memberikan nilai tambah bagi Telkom.
"Tidak melihat Gojek saja, untuk melengkaoi digital services, kita tahu kita sangat kuat di digital connectivity, digtal services, aset berharga adalah invovasinya sendiri, itu area yang terbuka [investasi]," kata Heri, dalam paparan publik, Kamis (27/8/2020) di Jakarta.
6.Banyak Gagal Bayar, OJK: Pengawasan Asuransi RI Ketinggalan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan pengawasan di sektor industri keuangan non bank (IKNB), karena banyak kasus asuransi gagal bayar ke nasabah. Menurut rencana OJK akan memperketat pemberian izin bagi produk-produk baru yang akan dikeluarkan perusahaan asuransi.
Dewan Komisioner Pengawas IKNB OJK Riswinandi mengatakan pengawasan industri asuransi memang lebih ketinggalan jika dibanding industri perbankan. Untuk itu, OJK bakal menyelaraskan aturan pengawasan dengan aturan perbankan, tapi disesuaikan dengan industri perasuransian.
"Nah kita dari waktu ke waktu khususnya sejak 2018 dan sampai nanti lakukan transformasi IKNB. Pengawasan ini diakui stakeholder kita ketinggalan, walau ada hubungan dengan internasional, tetapi jika dibanding dengan perbankan kita ketinggalan. Makanya dengan transformasi asuransi ini sesuai dengan perbankan tapi disesuaikan dengan industri kita," jelas Riswinandi dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/8/2020).
7.Bangun 4 Ruas Tol, CMNP Rights Issue Rp 1,45 T
Perusahaan pengelola jalan tol dan infrastruktur PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal dengan memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 1.810.415.972 saham baru.
Besaran saham dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) II tersebut adalah sebanyak-banyaknya 33,33% dari jumlah saham yang beredar perusahaan, sementara nilai nominal ditetapkan Rp 500/saham dan harga pelaksanaan dan standby buyer atau pembeli siaga belum ditetapkan.
Berdasarkan data prospektus yang dipublikasikan, emiten yang dipimpin oleh Fitria Yusuf ini mengungkapkan, setiap pemegang 2 saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam DPS (daftar pemegang saham) perseroan pada 9 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB berhak atas 1 HMETD, di mana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 700- Rp 800/saham.
8. Biar Trading Makin Ramai, Sido Muncul Stock Split 1:2
Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.
Direktur Keuangan Sido Muncul, Leonard memaparkan, pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:2 itu sudah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Kamis, 27 Agustus 2020.
"Tujuannya untuk meningkatkan likuiditas, supaya investor ritel bisa investasi di SIDO," ujar Leonard, dalam paparan publik secara virtual, Kamis (27/8/2020).
Mengacu data Bursa Efek Indonesia, harga saham SIDO rata-rata diperdagangkan pada kisaran Rp 1.390 - Rp 1.470 per saham. Maka, dengan pemecahan ini, nilai saham SIDO per saham menjadi sekitar Rp 695 - Rp 735 per saham.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000