
Erick Thohir-Jerome Powell Bisa Bawa IHSG Melesat ke 5.458

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,58% ke 5.371,472 pada perdagangan Kamis kemarin. Kinerja tersebut menandai penguatan IHSG dalam 4 hari beruntun, alias sepanjang pekan ini. Jika hari ini, Jumat (28/8/2020) kembali menguat, maka IHSG sekali lagi akan mencatat pekan sempurna, mengulang prestasi 2 pekan lalu.
Jika melihat lebih ke belakang, IHSG kini sudah menguat dalam 13 dari 15 hari perdagangan, dengan persentase total 7,3%.
Kabar dari Menteri BUMN Erick Thohir berhasil membuat sumringah para pelaku pasar. Erick menyebutkan, perkiraan vaksin Covid-19 yang bisa didapatkan di tahun 2021 sebanyak 340 juta. Jumlah itu merupakan akumulasi dari hasil produksi vaksin kerja sama Indonesia dengan Sinovac China dan G42 Uni Emirat Arab (UEA).
"Jadi kalau dikumulatif dari 2 kerja sama UEA dan China ini kita akan mendapatkan 30 juta vaksin di tahun 2020. Kalau satu orang memerlukan 2 dosis, maka 15 juta orang yang akan divaksin di akhir 2020 kalau uji klinisnya berjalan dengan baik. Sedangkan di 2021 kita masih arrange, ada yang 290 juta sampai 340 juta," kata Erick dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (27/8/20).
Sementara itu dari luar negeri, ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell yang mengubah pendekatannya terhadap target inflasi membuat investor semakin bergairah. Sebelumnya The Fed menetapkan target inflasi sebesar 2%, ketika sudah mendekatinya maka bank sentral paling powerful di dunia ini akan menormalisasi suku bunganya, alias mulai menaikkan suku bunga.
Kini The Fed menerapkan "target inflasi rata-rata" yang artinya The Fed akan membiarkan inflasi naik lebih tinggi di atas 2% "secara moderat" dalam "beberapa waktu".
Dengan "target inflasi rata-rata" Powell mengatakan suku bunga rendah bisa ditahan lebih lama lagi, guna membantu perekonomian yang mengalami resesi akibat pandemi Covid-19.
Perubahan kebijakan tersebut membuat bursa saham AS menguat, indeks S&P 500 sekali lagi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Penguatan kiblat bursa saham dunia tersebut tentunya mengirim hawa positif ke pasar Asia hari ini, termasuk ke IHSG.
Secara teknikal, IHSG berhasil menembus level 5.350 kemarin, target kenaikan terdekat kini di 5.390. jika berhasil dilewati, bursa kebanggaan Tanah Air ini berpeluang mencapai 5.458 yang merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%.
IHSG terus melaju naik setelah menembus level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada Selasa (11/8/2020) 2 pekan lalu. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
![]() Foto: Refinitiv |
Fib. Retracement 50% tersebut merupakan resisten yang kuat, sehingga ketika ditembus secara meyakinkan akan memberikan momentum penguatan.
Indikator Stochastic pada grafik harian sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought) yang bisa membebani pergerakan ke atas IHSG.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya ketika mencapai overbought atau oversold, IHSG berisiko melemah atau punya peluang menguat.
![]() Foto: Refinitiv |
Terkadang jika momentum sedang kuat Stochastic bisa tertahan di wilayah overbought dalam waktu yang cukup lama, tetapi tetap harus diperhatikan juga risiko koreksi akibat kondisi jenuh beli tersebut.
Sementara melihat grafik 1 jam, indikator stochastic belum masuk wilayah overbought. Sehingga ruang penguatan IHSG terbuka cukup lebar.
Area 5.350 kini menjadi support terdekat, selama bertahan di atasnya, IHSG cenderung akan terus menguat menuju 5.458.
Sementara jika support ditembus, IHSG berisiko terkoreksi ke 5.320 hingga 5.300.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000