
Diberondong Aksi Ambil Untung, Sesi II IHSG Mau Selow Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, Rabu (26/8/20), ditutup di zona merah dengan koreksi sebesar 0,12% di level 5.332,53 setelah sebelumnya sempat liar dan bergerak ke zona hijau.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 330 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 5 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 41 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 36 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dengan beli bersih sebesar Rp 5 miliar dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 1 miliar.
Selanjutnya bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,21%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,10%, sedangkan Indeks STI di Singapura turun 0,94%.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan bahwa bioskop di Jakarta akan dibuka dalam waktu dekat. Anies kini tengah menyusun regulasi terkait teknis dan aturan dalam berkegiatan di bioskop.
"Pertama kita akan menyiapkan regulasi secara lengkap, dan regulasi itu memasukkan semua unsur yang tadi disampaikan Prof Wiku. Pertama soal kualifikasi siapa saja yang bisa ikut menonton di biskop, kedua soal pemesanan tiket yang semua harus dilakukan secara online, dan tidak ada pembelian tiket di lokasi," kata Anies dalam tayangan yang disiarkan langsung di YouTube BNPB, Rabu (26/8/2020) seperti dikutik dari Detik.
Teknikal Analisis
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada diarea batas atas maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terkoreksi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.356. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.307.
![]() |
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 67, yang menunjukkan belum adanya indikator jenuh beli akan tetapi pergerakan RSI terkonsolidasi turun setelah menyentuh level jenuh beli sehingga biasanya menandakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terdepresiasi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung bearish atau terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan munculnya indikator RSI yang terkonsolidasi turun.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000