
Wah, 8 Calon Investor Jajaki Beli 2 Ruas Tol Waskita Rp 6 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten BUMN konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengungkapkan setidaknya ada 8 calon investor yang siap melakukan penawaran untuk membeli 2 ruas tol milik perseroan yakni Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang dengan target divestasi mencapai sekitar Rp 6 triliun.
Divestasi ini diharapkan bisa selesai pada akhir tahun ini mengingat prosesnya membutuhkan waktu.
"Ada 8 [investor] yang nawar, untuk Pejagan-Pemalang dan Kanci-Pejagan, dua ruas tol ini punya traffic paling tinggi. Memang ini belum final, kan belum lagi due dilligence [uji tuntas]," kata Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma, dalam Media Visit bersama Direktur Keuangan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Anton Y Nugroho, di kantor CNBC Indonesia, Senin (24/8/2020).
Dia mengatakan sebanyak 8 calon investor tersebut sebagian besar berasal dari investor lokal.
Menurut dia salah satu ruas tol yang akan didivestasi yakni Kanci-Pejagan memiliki kinerja yang positif. Bahkan dalam satu bulan terakhir traffic-nya saat pandemi mencapai 70% dari kondisi normal.
Tol Kanci-Pejagan adalah jalan tol yang menghubungkan Kanci di Cirebon hingga Pejagan di Brebes. Jalan tol ini melintasi Kota dan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes.
"Satu bulan yang lalu traffic tinggi, kan orang [investor] mikir, kondisi kayak gini [pandemi] saja ramai," katanya.
"Kita ga lepas semua, di Kanci-Pejagang misalnya sekitar 40%, ada underlying RDPT [reksa dana penyertaan terbatas] juga. Dana divestasi untuk bayar utang, dan kombinasi untuk investasi lagi," jelas mantan Direktur PT Starone Mitra Telekomunikasi dan Group Head PT Indosat Tbk ini.
Tol Kanci-Pejagang sepanjang 35 km, dikelola oleh PT Semesta Marga Raya (SMR). Saat ini, anak usaha Waskita yakni PT Waskita Toll Road (WTR) memiliki saham SMR 100% melalui PT Waskita Transjawa Toll Road dan PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol.
Sementara tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km, dikelola PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTL). Saat ini, WTR memiliki saham melalui entitas anaknya sebesar 99,99% dan sisanya sebesar 0,01% dimiliki oleh induk Waskita Karya.
Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono dalam kesempatan di Gedung DPR, juga sudah mengungkapkan akan menjual sejumlah ruas tol tahun ini.
"Waskita akan mendivestasikan tol Becakayu, Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang. Serta switch yang di Cibitung-Tanjung Priok dari mayoritas menjadi minoritas," ungkapnya di DPR RI, Rabu (1/7/20).
Berapa dana yang diincar dari divestasi tersebut? "Kira-kira nilainya hampir Rp 7-8 triliun," ujarnya saat itu.
Dia menjelaskan sudah ada sejumlah pihak yang tengah bernegosiasi. Namun, sejauh mana prosesnya dia tak menjelaskan secara rinci. "Ada beberapa, cuma karena Covid-19 belum kembali kami untuk lakukan lagi tawaran. Siapa yang berminat. Masih dalam proses," tandasnya.
Sebelumnya, Waskita Toll Road, anak perusahaan WSKT, resmi melepas kepemilikan 40% kepemilikan saham di ruas Tol Solo-Ngawi yang dioperasikan PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) dan 40% saham di ruas Tol Ngawi-Kertosono- Kediri (PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri/JNK) ke Kings Key Limited, investor asal Hong Kong.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Akta Jual Beli (Sales Purchase Agreement/SPA) antara keduanya pada Rabu (18/12/2019).
Kingsley Key Limited adalah anak perusahaan Road King Expressway International Holdings Limited, berdomisili di Hong Kong yang berpengalaman sebagai investor jalan tol lebih dari 20 tahun di China.
"Perusahaan asal Hong Kong ini sepakat mengambilalih kepemilikan saham WTR di JSN dan JNK masing-masing sebesar 40% dengan perolehan keseluruhan mencapai hingga Rp 2,5 triliun," kata manajemen WSKT (18/12/2019).
(tas/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WSKT Jual Ruas Tol Cibitung Rp 2,5 T, Kurangi Beban Utang
