Deretan Mobil Ini Dirilis di Semester I, Cek Tipe & Harganya

tahir saleh, CNBC Indonesia
23 August 2020 19:28
Deretan Mobil mewah dan termahal mejeng di Indonesia Internasional Motor Show. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Deretan Mobil mewah dan termahal mejeng di Indonesia Internasional Motor Show. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama pandemi Covid-19, sejumlah sektor mencatatkan penurunan kinerja, termasuk sektor otomotif. Grup Astra di bawah kendali PT Astra International Tbk (ASII) juga mengalami dampak Covid-19 yang berimbas pada penurunan kinerja selama paruh pertama tahun ini.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Grup Astra turun hingga hampir 50% pada periode 7 bulan pertama tahun ini atau Januari-Juli 2020 atau tepatnya turun 49,72%, kendati pada 2 bulan terakhir, khususnya Juli terjadi perbaikan signifikan.

Secara kumulatif penjualan mobil Grup Astra periode Januari-Juli 2020 mencapai 149.645, turun 49,72% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 297.637 unit.

Jika digabungkan dengan penjualan Astra dari segmen LCGC, maka penjualan mobil Grup Astra total mencapai 191.090 unit (ditambah LCGC 41.445 unit) pada 7 bulan tersebut, turun 50,21% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 383.771 (LCGC mencapai 86.134 unit)

Dalam 2 bulan terakhir, memang terjadi pemulihan signifikan. Gaikindo mencatat, penjualan mobil Grup Astra pada Juli 2020 mencapai 10.140 unit, melesat 108,8% dibandingkan dengan capaian Juni 2020 sebesar 4.856 unit dan Mei yakni 1.102 unit.

Kendati demikian, jumlah bulanan tersebut belum bisa mencapai data penjualan per Maret sebanyak 45.931 unit.

Sebagai perbandingan, Juli tahun lalu, penjualan mobil Grup Astra mencapai 44.359 unit.

"Setelah melihat pemulihan kembali pada penjualan mobil Astra dan nasional pada dua bulan terakhir, Juni dan Juli 2020, kami berharap pemulihan ini dapat tetap konsisten hingga akhir 2020, sehingga penjualan mobil nasional diharapkan kembali pulih dan berkontribusi pada perekonomian nasional," ujar Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (23/8/2020).

Mobil baru

Meski demikian, sepanjang semester I-2020, perseroan berhasil meluncurkan sejumlah varian mobil dan sepeda motor baru guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

Di mobil, ada 16 model mobil dirilis mulai dari Peugeot, Toyota Prius, Toyota Alphard, BMW, UD Trucks, Isuzu, hingga Lexus selama semester I-2020.

Mobil baru Astra, semester I/dok AstraFoto: Mobil baru Astra, semester I/dok Astra
Mobil baru Astra, semester I/dok Astra

Berdasarkan bahan paparan publik Astra International per 24 Agustus 2020, terungkap beberapa produk yang dirilis Grup Astra yang dikendalikan oleh Grup Jardine Matheson Holding asal Hong Kong ini.

Produk mobil paling mahal yang diluncurkan pada periode Januari-Juni 2020 yakni Lexus LM 350 (New) pada Juni 2020 dengan kisaran harga Rp 2,39-3,04 miliar dan BMW M5 Special Edition (35 Years) seharga Rp 5,17 miliar.

Sementara harga termurah yakni Astra Daihatsu Ayla yang dirilis pada Maret 2020 dengan range harga Rp 101,7 -159,4 juta dan Astra Toyota Agya Rp 143,8-169,3 juta.

Pada Maret, saat pandemi Covid-19 masuk ke Tanah Air, justru ada 7 produk mobil yang dirilis Grup Astra di antaranya Daihatsu Sirion, BMW 630i Gran Tourismo, dan UD Trucks Quester.

Untuk sepeda motor, produk termahal yang dirilis sepanjang semester I-2020 yakni Honda CRF1100 L Africa Twin Adventure seharga Rp 599,9 juta (1.100 cc) pada Februari 2020 dan termurah yakni Rp 14,62 juta yakni Honda Revo X pada Februari 2020. Khusus sepeda motor, sejak Maret tak ada peluncuran produk baru.

Motor Baru Astra Semester I, dok AstraFoto: Motor Baru Astra Semester I, dok Astra
Motor Baru Astra Semester I, dok Astra

Sepanjang semester I, Astra International memang membukukan laba bersih semester I-2020 mencapai Rp 11,38 triliun atau naik 16% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 9,80 triliun.

Tapi sebetulnya laba bersih ini dicatatkan karena memasukkan keuntungan dari penjualan saham di PT Bank Permata Tbk (BNLI) kepada Bangkok Bank Public Company Limited pada medio Mei 2020.

Manajemen Astra mengungkapkan, tanpa memasukkan keuntungan penjualan ini, laba bersih Grup Astra menurun 44% menjadi Rp 5,5 triliun, terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanggulangannya.

Mengacu laporan keuangan, pendapatan bersih holding Grup Astra ini turun 23% menjadi Rp 89,79 triliun dari sebelumnya Rp 116,18 triliun. Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2020 sebesar Rp 3.773, meningkat 3% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019.

Laba bersih dari divisi otomotif Grup menurun 79% menjadi Rp 716 miliar, terutama karena penurunan volume penjualan yang signifikan pada kuartal kedua.

Penjualan mobil nasional menurun 46% menjadi 261.000 unit pada semester pertama tahun 2020 (data Gaikindo). Penjualan mobil Astra menurun 45% menjadi 139.500 unit, dengan pangsa pasar stabil sebesar 53%.

Pada kuartal kedua tahun 2020, penjualan mobil Astra menurun 92%, dibandingkan dengan kuartal pertama.

Adapun penjualan sepeda motor secara nasional menurun 42% menjadi 1,9 juta unit pada semester pertama tahun 2020 (data Kementerian Perindustrian). Penjualan sepeda motor Honda Astra menurun 40% menjadi 1,5 juta unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 75% menjadi 77%.

Pada kuartal kedua tahun 2020, penjualan sepeda motor Astra menurun 80%, dibandingkan dengan kuartal pertama. 3 model baru dan 6 model revamped telah diluncurkan pada semester pertama tahun 2020.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinclong, Laba Bersih Astra Melesat 84%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular