'Duet' CAD-BI Siap Bawa Rupiah Berjaya Lagi di Sisa Tahun Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 August 2020 17:02
Dollar-Rupiah
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Peluang penguatan rupiah di sisa tahun ini juga tersaji dari buruknya kinerja dolar AS.

Indeks dolar AS kembali nyungsep pada perdagangan Selasa waktu setempat, dampaknya mata uang Asia ceria. Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini melemah 0,59% ke 92,301, yang merupakan level terendah sejak Mei 2018. Sementara hingga sore ini, indeks tersebut masih stagnan.

Penyebab utama merosotnya indeks dolar yakni pemulihan ekonomi dari resesi akan lebih lambat ketimbang negara-negara lainnya, khususnya negara di Eropa.

Pembahasan stimulus fiskal yang kembali macet di Kongres (Parlemen) AS, tanpa stimulus tambahan, pemulihan ekonomi AS tentunya akan berjalan lebih lambat lagi.

"Dolar AS membutuhkan kabar positif dari pembahasan stimulus. Pasti akan ada kesepakatan, karena para politikus tidak mungkin kembali ke konstituen mereka dengan tangan hampa. Ketika itu terjadi, maka dolar AS akan punya momentum untuk menguat terhadap mata uang lain," jelas Masafumi.

Masalahnya, hingga saat ini pembahasan stimulus fiskal masih macet. Situasi politik di AS akan semakin memanas mengingat pada bulan November nanti akan ada Pemilihan Umum Presiden. Sehingga masih banyak ketidakpastian yang dihadapi dan dapat menekan dolar AS.

Dengan demikian, rupiah berpeluang untuk kembali menguat di sisa tahun ini, asalkan pemulihan ekonomi dalam negeri mulai berjalan, serta tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang dapat menghambat pemulihan ekonomi tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular