Gegara Corona, BRI, Mandiri, BNI & BTN Pangkas Target Kredit

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 August 2020 15:08
Ilustrasi Nasabah Bank BRI/Muhammad Sabqi
Foto: Ilustrasi Nasabah Bank BRI/Muhammad Sabqi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank pelat merah ramai-ramai menurunkan target pertumbuhan penyaluran kredit di tahun ini. Revisi ini dilakukan seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19 dan membuat bank-bank tak bisa agresif dalam menyalurkan kredit.

Dengan target yang dipatok saat ini pun bank-bank ini menyebut akan menyalurkan kredit dengan prinsip kehati-hatian. Selain itu bank ini juga menargetkan pada sektor-sektor yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan.

Pertumbuhan penyaluran kredit ini juga didorong dengan penempatan deposito dari pemerintah secara total Rp 30 triliun sebagai dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan moderat tahun ini di angka satu digit. Direktur Keuangan Bank Mandiri Silvano Rumantir mengatakan perusahaan masih akan berfokus pada restrukturisasi nasabah tahun ini.

"Jadi target loan sampai akhir tahun tetap sehat, tetap mungkin single digit. Di tengah pandemi ini tentu ada debitur sektor yang terdampak karena itu kita tumbuh hati-hati, selain itu akan fokus untuk melakukan restrukturisasi untuk debitur yang masih memerlukan karena terdampak Covid dan selain itu dukung program pemerintah," kata Silvano dalam press conference kinerja Bank Mandiri, Rabu (19/8/2020).

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menyebutkan revisi target penyaluran kredit Mandiri hingga akhir tahun nanti di kisaran 1%-2%.

"Kita targetkan revisi kita, kita coba untuk positif pertumbuhannya di tahun ini. Besarnya saya ga mau muluk-muluk, 1%-2% aja udah bagus. Kan ekonomi aja negatif, kalau kita bisa positif aja bagus," kata Royke di Komplek Bank Indonesia, Rabu (1/7/2020).

Sejalan dengan itu, bank dengan aset terbesar dalam negeri PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Target kredit perusahaan pun juga diturunkan separuh dari target kredit perusahaan yang telah direncanakan di tahun lalu.

"Dalam situasi seperti ini kami harus merevisi rencana bisnis bank, dalam revisi RBB dilakukan revised down proyeksi, terutama penyaluran kredit. Tadinya tumbuh double digit, tetapi dalam revisi menjadi 4-5%," kata Sunarso, Direktur Utama BRI dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal II, Rabu (19/08/2020).

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan penyaluran kredit yang lebih rendah di tahun ini, yakni di kisaran 2%-4%. Kendati hingga Juni 2020 lalu perusahaan telah mencapai pertumbuhan kredit di angka 5%.

"Kita proyeksikan 2%-4% kredit, sampai Juni sudah 5% sehingga tinggal maintain pertumbuhan kredit dengan pilih selektif untuk gantikan kredit kita yang akan ada pembayaran atau pelunasan sesuai jatuh tempo," kata Sigit Prastowo, Direktur Keuangan BNI, Selasa (18/8/2020).

Dengan capaian perusahaan hingga pertengahan tahun ini, BNI optimistis pertumbuhan kredit tahun ini bisa berada sedikit di atas target yang telah direvisi tahun ini.

Tak jauh berbeda, bank yang berfokus pada penyaluran pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan di tahun ini naik Rp 10 triliun dari posisi akhir 2019. Nilai ini setidaknya mengalami kenaikan 4%-5% dari posisi tahun lalu.

"Harapan kita kredit di BTN bisa 4%-5% sampai akhir tahun bisa terlaksana, net ekspansi bisa jadi Rp 10 triliun dari 2019," terang Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama BTN, Senin (3/8/2020).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fitch Sebut Kondisi Bank RI, So Far So Good!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular