Pecah Telor, S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi Baru!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 August 2020 21:12
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (17/8/2020), dengan indeks S&P 500 akhirnya menyentuh rekor tertingginya yang baru.

Indeks S&P 500 naik 0,2%pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 15 menit kemudian bertambah menjadi 12,47 poin (+0,37%) ke 3.394,46. Dengan demikian, indeks tersebut melewati rekor tertingginya yang dicapai pada Februari di level 3.393,52.

Sementara itu, indeks Nasdaq naik 71,88 poin (+0,65%) ke 11.201,61 dan Dow Jones Industrial Average tumbuh 24,67 poin (+0,09%) ke 27.869,58.

Kenaikan indeks acuan bursa AS tersebut terjadi di tengah rilis kinerja emiten yang menunjukkan perbaikan. Beberapa emiten yang memberikan kabar bagus tersebut di antaranya Home Depot dan Walmart.

Saham Tesla di pasar pra-pembukaan melompat 5,5% menjadi US$ 1.937. Perseroan berencana memecah nilai nominal saham (stock split) dengan raso 5:1 bulan ini.

Namun reli kali ini masih dibayangi sentimen negatif dari ranah politik. Anggota Senat dari partai Republik berencana mengajukan program bantuan yang memasukkan bantuan senilai US$ 10 miliar untuk Kantor Pos AS, sebagaimana diberitakan oleh NBC News pada Senin malam.

"Pasar kekurangan katalis untuk membantu bursa mengatasi level resisten secara teknikal," tutur Mark Hackett, Kepala Riset Investasi Nationwide, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.

Indeks S&P 500 telah meroket lebih dari 50% dari posisi terendahnya pada Maret di tengah stimulus fiskal yang massif untuk mengatasi Covid-19 dan kinerja emiten yang lebih baik dari perkiraan. Indeks Nasdaq menyentuh rekor tertinggi baru dan melesat 24% sepanjang 2020.

Namun kini pasar menghadapi situasi politik yang buntu terkait prospek stimulus terbaru. Partai Demokrat dan Republik sama-sama ngotot mempertahankan posisinya.

Di sisi lain, tensi AS dan China memanas setelah pada Senin Presiden AS Donald Trump memberikan pembatasan baru terhadap Huawei dengan melarang penjualan chip pabrikan asing yang menggunakan piranti lunak teknologi AS terhadap perusahaan China tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular