OPEC+ Tak Ubah Kesepakatan Apapun, Harga Minyak Drop

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 August 2020 10:12
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif diperdagangkan melemah pagi ini Selasa (18/8/2020). Pasar saat ini tengah mencermati kebijakan lanjutan dari para eksportir minyak yang dikenal dengan sebutan OPEC+.

Pada 09.35 WIB, harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,37% ke US$ 45,2/barel. Untuk minyak acuan Negeri Paman Sam yakni West Texas Intermediate (WTI) turun 0,44% ke US$ 42,7/barel.

Harga minyak mentah mulai membaik seiring dengan perbaikan permintaan serta pemangkasan produksi yang dilakukan oleh OPEC+. Reuters melaporkan tingkat kepatuhan OPEC+ terhadap kesepakatan pemotongan produksi pada bulan lalu mencapai 95% - 97%.

Hal tersebut tertulis dalam draf laporan panel monitoring teknis OPEC dan non-OPEC yang dikenal dengan Joint Technical Committee (JTC) yang mengadakan pertemuan pada Senin kemarin. 

Sementara itu, pertemuan antara menteri OPEC+ dijadwalkan akan berlangsung Rabu ini untuk kembali meninjau kepatuhan masing-masing anggota terhadap pakta pemangkasan produksi.

Salah satu sumber OPEC+ mengatakan bahwa JTC tidak memberikan rekomendasi apapun terkait level produksi saat ini.

Fokus JTC saat ini adalah memantau kepatuhan negara-negara seperti Iraq, Nigeria dan Kazakhstan yang berjanji akan memangkas produksi lebih banyak untuk mengkompensasi kelebihan outputnya beberapa bulan terakhir.

JTC telah mempertimbangkan skenario risiko penurunan substansial terhadap permintaan minyak jika kondisi pandemi virus corona memburuk, bila mengacu draf laporan tersebut. "Panel akan terus waspada dan memantau ketat atas implementasi kompensasi untuk produksi berlebih," katanya dalam laporan tersebut. 

Tingkat kepatuhan yang tinggi serta perbaikan permintaan minyak membuat OPEC+ kemungkinan tak akan mengotak-atik volume pemangkasan produksi untuk bulan Agustus hingga akhir tahun di angka 7,7 juta barel per hari (bpd) dari sebelumnya 9,7 juta bpd pada Mei-Juli.

Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Menteri Energi Rusia Alexander Novak yang mengatakan pekan lalu tidak ada proposal tambahan untuk mengubah kesepakatan tersebut. 

Kemungkinan tidak adanya perubahan volume pemangkasan minyak ini lah yang membuat harga emas hitam agak melemah pagi ini.

Bagaimanapun juga harga minyak mentah terutama Brent telah naik ke US$ 45/barel atau lebih dari dua kali lipat dari level terendah sejak 21 tahun terakhir di US$ 16/barel pada April lalu berkat kebijakan OPEC+

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Koreksi, tapi Masih di Level Tertinggi Setahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular