
Emas Jatuh dari Langit, Warren Buffett Beli Saham Produsennya

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi akuisis yang dilakukan orang terkaya kelima di dunia, versi Forbes yang merupakan pemilik Berkshire Hathaway, Warren Buffett, kembali menjadi perhatian dunia. Pada saat harga emas drop dari harga tertingginya, Buffett secara mengejutkan membeli sebagian besar saham pertambangan emas yang diperdagangkan di New York Stock Exchange.
Dikutip dari Forbes, berdasarkan penelusuran whalewisdom.com, yang melacak kepemilikan investor institusional besar. Perusahaan Buffett melalui Berkshire membeli sekitar 21 juta saham Barrick Gold.
Pembelian ini jadi heboh pada saat harga emas dunia pada perdagangan minggu ini terkoreksi cukup dalam sebesar 4,14% dari level awal pekan, 2.027,25/troy ons ke level 1.943,75/troy ons. Anjloknya harga emas merespons data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang membaik ditambah dengan munculnya vaksin 'tiba-tiba' Sputnik V dari Russia.
Dunia persilatan dibuat geger perdagangan Selasa (11/8/2020) akibat aksi ambil untung (profit taking) masif yang harga emas hari ini ambrol 5,7% ke US$ 1.911,24/troy ons di pasar spot.
Level tersebut merupakan yang terendah sejak 30 Juli. Jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons logam mulia ini merosot 7,77%.
Buffett dan rekan lamanya Charlie Munger dikenal karena pendekatan investasi nilai mereka, metode yang tidak disukai di Wall Street saat ini di mana saham pertumbuhan dipuja, dirayakan, dan dibeli. Berkshire dinilai telah melihat grafik harga yang sering dikatakan oleh investor nilai untuk diabaikan dan diabaikan karena sebagian besar tidak relevan.
Dari posisi terendah aksi jual pada Maret, kemudian naik April dan bergerak menyamping selama sisa kuartal II-2020. Meski sempat memecahkan rekor, tren naik tetap selalu ada.
Sebelumnya, pada pekan lalu Berkshire Hathaway melakukan buyback, karena harga saham drop selama kuartal kedua akibat pandemi virus corona (Covid-19). Perusahaan multinasional ini mengatakan membeli kembali saham senilai US$ 5,1 miliar atau lebih dari Rp 75 triliun (asumsi Rp 14.712/US$) pada Mei dan Juni, dengan lebih dari US$ 4,6 miliar atau setara dengan Rp 67,6 triliun saham Kelas B, dan sekitar US$ 486,6 juta (Rp 7,1 triliun) saham Seri A.
Pembelian kembali saham adalah yang paling banyak dalam satu periode bagi Buffett, hampir dua kali lipat dari US$ 2,2 miliar yang dibeli kembali konglomerat pada kuartal terakhir tahun 2019 lalu.
Faktanya, jumlah tersebut sedikit lebih banyak daripada yang dihabiskan Buffett untuk membeli kembali saham Berkshire di sepanjang tahun 2019. Terlepas dari rekor pembelian kembali perusahaan pada kuartal lalu, penimbunan kas Berkshire tumbuh menjadi lebih dari US$ 140 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus Rp 4,5 Juta/gram