Pidato Kenegaraan

Tiap Jokowi Pidato Kenegaraan, Emang Bener IHSG Hijau Terus?

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 August 2020 16:38
Jokowi di Sidang Tahunan MPR-DPR RI (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Jokowi di Sidang Tahunan MPR-DPR RI (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 di ruang sidang MPR RI, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Jokowi langsung menyoroti soal ekonomi dan program pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

Ia mengatakan sebanyak 215 negara, tanpa terkecuali termasuk Indonesia, sedang menghadapi masa sulit diterpa pandemi corona. Dalam catatan WHO, sampai dengan tanggal 13 Agustus, Jokowi mengatakan terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia, dengan jumlah kematian di dunia sebanyak 737.000 jiwa.

"Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19," ujar Jokowi.

"Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97%, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32%," lanjutnya. 

Jokowi menambahkan, ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17%. Tapi, ia menggarisbawahi kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum RI untuk mengejar ketertinggalan.

Selain masalah ekonomi, Jokowi juga menyoroti juga soal ekosistem hukum dan politik di Indonesia.

"Ekosistem nasional yang produktif dan inovatif tidak mungkin tumbuh tanpa ekosistem hukum, politik, kebudayaan, dan pendidikan yang kondusif," kata Jokowi dalam pidatonya, Jumat (14/8/2020).

Fleksibilitas yang tinggi dan birokrasi yang sederhana, menurut dia, tidak bisa dipertukarkan dengan kepastian hukum, antikorupsi, dan demokrasi.

Semua kebijakan, sambungnya, juga harus mengedepankan ramah lingkungan dan perlindungan HAM. Kecepatan dan ketepatan tidak bisa dipertukarkan dengan kecerobohan dan kesewenang-wenangan.

Selanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyiapkan dana untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sekitar Rp 356,5 triliun pada tahun depan. Dana ini sudah dicantumkan dalam RAPBN 2021.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Negara saat memberikan Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2021 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR/DPD.

Pemerintah juga menetapkan defisit anggaran pada APBN 2021 ditargetkan sebesar 5,5% dari PDB atau sebesar Rp971,2 triliun.

"Defisit ini lebih rendah dibandingkan defisit anggaran di tahun 2020 sekitar 6,34% dari PDB atau sebesar Rp 1.039,2 triliun," ujar Jokowi.

Menyambut optimisme dan bocoran stimulus untuk tahun depan, pelaku pasar menyambut positif. Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil terapresiasi 0,16%.

Usut punya usut, mengacu data BEI, bukan hanya kali ini pidato kenegaraan Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI berhasil membuat segar para pelaku pasar.

Simak tabel berikut.

Ternyata sejak memimpin sebagai Presiden, setelah melakukan pidato kenegaraan, pelaku pasar selalu merespons positif pernyataan mantan Wali Kota Solo ini. 

Jokowi menjabat dua periode menjadi Presiden 2014-209 dan 2019 hingga 2024 dengan masing-masing Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ma'ruf Amin.

Tercatat selama 6 kali pidato, IHSG hanya terkoreksi satu kali yakni di tahun 2018.

Sedangkan sisanya IHSG selalu berhasil naik, bahkan pada tahun 2017 IHSG membukukan kenaikan 0,98% setelah pidato kenegaraan Jokowi.

Hal ini sendiri patut di apresiasi sebab seperti kita ketahui Sidang Tahunan MPR RI selalu dilaksanakan sehari sebelum Hari Kemerdekaan yakni 17 Agustus dan Hari Kemerdekaan merupakan hari libur nasional.

Tentunya ini berefek terhadap psikologis para pelaku pasar, di mana investor jangka pendek alias trader dan scalper tidak suka menyimpan dana mereka melewati hari liburan untuk menghindari ketidakpastian.

Dengan begitu, mereka cenderung melakukan aksi jual sehari sebelum hari libur, apalagi 17 Agustus tahun ini jatuh di hari Senin sehingga libur bursa menjadi 3 hari.

Naiknya IHSG hari ini sendiri menandakan investor, terutama investor lokal, yakin terhadap prospek perbaikan ekonomi pada tahun 2021 akan berhasil tumbuh serta bocoran stimulus yang diberikan Jokowi akan berhasil disalurkan dengan baik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular