Hati-hati, Rupiah Sudah Rp 14.917/US$ di Kurs Tengah BI!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 August 2020 10:18
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun merah di 'arena' pasar spot.

Pada Jumat (14/8/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.917. Rupiah melemah 0,27% dibandingkan posisi hari sebelumnya dan menyentuh posisi terlemah sejak pertengahan Mei.

Sementara di pasar spot, US$ 1 dibanderol Rp 14.730 pada pukul 10:00. Rupiah melemah 0,2%.

Sebenarnya mata uang utama Asia lainnya juga cenderung melemah di hadapan dolar AS. Namun depresiasi 0,2% sudah cukup untuk membuat rupiah jadi yang terlemah.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10: WIB:

(kurs asia)

Data ekonomi terbaru tidak mendukung penguatan rupiah dkk di Asia. Pada Juli 2020, penjualan ritel China turun 1,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan proyeksi pertumbuhan 0,1% YoY.

Sudah enam bulan beruntun penjualan ritel di Negeri Tirai Bambu mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Sepertinya pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang belum reda membuat masyarakat masih ragu untuk beraktivitas seperti dulu. Orang-orang masih menghindari tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan, seperti pusat perbelanjaan, restoran, dan bioskop.

Data ini memberi gambaran bahwa sepanjang virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu belum bisa ditangani dengan vaksin atau obat, maka selama itu pula aktivitas masyarakat belum kembali normal. Publik masih akan berhati-hati, berpikir ulang untuk beraktivitas di luar rumah.

Oleh karena itu, roda ekonomi masih akan bergerak perlahan, sulit berharap bisa berlari kencang. Pemandangan ini akan terus terlihat selama virus corona belum dienyahkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular