
Ekonomi RI Terancam Resesi, Akankah Bank Tumbang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) menilai manajemen risiko perbankan kala ini telah jauh membaik dibanding dengan krisis sebelumnya. Sehingga kemampuan bank untuk melalui masa krisis telah membaik.
Ketua Himbara Sunarso mengatakan selama tiga kalo periode krisis keuangan yang terjadi di dalam negeri, kondisi permodalan perbankan terus mengalami perbaikan. Hal ini menunjukkan pengelolaan risiko perbankan terus meningkat.
"Terbukti kalau krisis 97-98 ga bisa bicaralah CAR-nya waktu itu sampai minus. Krisis 2008 CAR kita terbukti membaik 16%. Kemudian di 2013 CAR-nya membaik di atas 16%cl kata Sunarso dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Kamis (13/8/2020).
Di Himbara sendiri, kata Sunarso, kondisi CAR berada pada level di atas 17,99%. Dia menilai level ini cukup untuk menopang pertumbuhan dan risiko memburuknya aktiva produktif perbankan saat ini.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini juga menyebutkan bahwa CAR bank ini saat bahkan berada di level 19,09%.
Dari sisi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Himbara hinggga periode terakhir berada pada level 2,5%.
"Kalau krisis seberat ini, kemudian bank masih bisa memanage NPL-nya di bawah 3% itu saya katakan bahwa itulah contoh penerapan risk management yang baik. Karena krisis seberat ini dan kemudian yang paling kehantam adalah di UMKM, kemudian kredit-kredit kita terutama di mikro dan UMKM itu bisa kita kelola dengan NPL di bawah 3% sekali lagi saya katakan bahwa penerapan risk management yang baik," tegasnya.
"Artinya tidak ada kekhawatiran yang berlebih untuk itu dan kemudian kesigapan kebijakan untuk merestrukturisasi, merelaksasi kredit terutama di UMKM saya katakan itu sudah cepat dan tepat. Dan kemudian bank juga merespon dengan baik."
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Resesi, Himbara Sudah Salurkan Rp 40 T Dana Pemerintah